Meneladani Umar Tidak Memanfaatkan Kekuasaan

Dikisahkan pada saat itu Umar Bin Khattab menjadi pemimpin. Beliau sangat menjaga amanah dan tidak memanfaatkan untuk mengutamakan diri dan keluarganya. Karena amanah adalah sebuah kepercayaan yang tidak hanya sekedar dijaga tetapi tanggung jawab dihadapan Allah. Kekuasaan yang ada di tangannya bukanlah wadah sebagai jalan memudahkan dalam kekayaan pribadi. Tugas dijalankan sebagaimana standarnya yang tidak bisa menyimpang dari syarak.
Suatu hari anak Umar Bin Khattab yang bernama Abdullah. Anaknya membeli unta dalam keadaan kurus kemudian mengembalanya di padang rumput yang luas. Umar kaget siapa pemilik unta yang lebih gemuk dibanding dengan unta yang lainnya. Ternyata itu adalah unta Abdullah bin Umar. Umar menunjukkan sikap tidak suka karena anaknya diistimewakan dan difasilitasi dengan pernyataan ini adalah unta anaknya Amirul mukminin.
Abdullah menjelaskan bahwa ia ingin berbisnis yang awalnya untanya kurus ingin dijadikan gemuk supaya dapat keuntungan. Secara tegas Umar pun meminta untanya untuk dijual. Hasil penjualan uang untuk Abdullah dikembalikan sesuai jumlah membeli unta tadi. Sedangkan uang sisanya tadi dimasukkan ke dalam Baitul mal sebagai milik kaum muslimin.
Luar biasa sekali kisah ini bisa dijadikan teladan bagi yang memiliki kekuasaan dalam melayani umat. Bukti bahwa tidak bisa sembarangan yang demikian kedudukan pemimpin dan umat adalah sama hanya beda dalam pemberian amanah.
Bagaimana dengan hari ini apakah sama seperti yang dilakukan oleh Umar Bin Khattab? Rasanya jauh sekali berbeda, dengan adanya kedudukan dan jabatan sehingga bisa mengutamakan pemberi jalan untuk keluarganya. Karena sulit mencari pekerjaan dan penghasilan maka dijadikan sebagai orang dalam. Ini adalah sebuah kezhaliman bisa jadi ada yang lebih layak dalam mengurusi namun posisinya di geser tergantikan dengan yang lain meskipun tidak layak.
Jika dalam kepemimpinan Umar Bin Khattab menggunakan kekuasaan untuk memfasilitasi keluargannya wajar jika sampai hari ini ada yang meneladaninya. Namun Umar tidak begitu, berhati-hati dalam kekuasaan dengan memberi pelayanan terbaik kepada umat tanpa memanfaatkan untuk keluarga. Tapi kenapa teladan ini rasanya tenggelam tidak nampak dipermukaan. Sedih rasanya jika faktanya kebalikan dari apa yang dilakukan oleh Umar bin Khattab.
Editor :Esti Maulenni