Bertahan Hanya untuk Taat Bukan Maksiat

Hal yang paling memberatkan adalah tetap bertahan pada sesuatu yang tidak pasti.Tapi entah kenapa, kebanyakan orang lebih memilih untuk tetap bertahan pada kondisi ini.
Sejatinya mereka sadar, tidak sedikit yang akan mereka korbankan jika mereka memilih tetap bertahan. Contohnya dari segi waktu, tenaga, uang, bahkan tuhan yang akan mereka korbankan.
Hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah kemaksiatan. Tidak sedikit dari manusia yang rela mengorbankan dan melakukan apa saja demi kemaksiatan. Dalam hal ini, kebanyakan dari mereka sebenarnya sudah tau dan sadar. Bahwa maksiat adalah dosa yang akan mengakibatkan kemurkaan Allah SWT terhadap diri manusia.
Tapi tidak sedikit pula dari mereka yang sudah sadar, masih tetap berani melanggarnya. Hal ini dikarenakan masih kurang adanya pemahaman. sehingga dengan mudahnya mereka melakukan sesuatu tanpa berpikir baik atau buruknya terlebih dahulu. padahal, segala sesuatu yang di lakukan oleh manusia berdasarkan hukum Syara' bukan hukum manusia.
Sebagai contohnya, banyak dari mereka yang sudah hijrah masih tetap bermaksiat, dengan embel-embel hanya saling mengingatkan satu sama lain. Padahal Allah SWT sudah mengingatkan manusia dalam (QS. Al-Isra: 32) yang artinya " Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." Mendekatinya saja sudah dosa, apalagi sampai melakukannya
Itulah kenapa manusia di wajibkan bukan hanya sekedar tau, tapi juga harus paham terhadap segala sesuatu, apalagi perihal akhirat. Karena akan tampak perbedaan terhadap seseorang yang hanya sekedar tau di bandingkan seseorang yang tau dan juga paham.
Jika seseorang itu tau dan paham bahwa maksiat itu adalah dosa dan tidak baik untuk diri maka dia tidak akan pernah mendekatinya apalagi sampai melakukannya. Namun, jika orang tersebut hanya sekedar tau, tapi tidak paham, maka akan dengan mudahnya dia akan tergoyahkan dan terjerumus terhadap perbuatan yang maksiat.
Percayalah, tidak akan ada yang bisa menjamin kebahagiaan seseorang, jika orang tersebut tetap bertahan pada perbuatan yang maksiat. Tapi jika orang tersebut taat akan perintah yang telah Allah SWT tetapkan. Maka, Allah SWT sendirilah yang telah berjanji akan menjamin kebahagiaan orang tersebut dunia maupun akhirat.
Allah SWT tidak pernah berbohong apalagi sampai mengingkari janjinya kepada manusia. karena itu, sudah seharusnya Manusia yakin dan percaya terhadap hukum-hukum yang telah Allah SWT tetapkan untuk kebaikan pada setiap manusia.
Tidak ada hukum yang lebih cocok untuk kebaikan manusia di bandingkan hukum yang telah allah SWT sendiri ciptakan. Contohnya seperti handphone dan alat elektronik lainnya. dia tidak akan tampak baik baik saja, jika penciptanya tidak memberitahukan panduannya terhadap pemakaiannya. Sama halnya seperti manusia, dia tidak akan tampak baik baik saja, jika dia melanggar panduan yang telah pencipta siapkan untuk kebaikannya.
Editor :Esti Maulenni