Tidak Perlu Heboh Punya Fasilitas Hidup

INSPIRASINEWS - Butuh kesadaran tinggi memahami apa yang ada pada kita berlakunya adalah Maha baiknya Allah kepada hambanya. Yang buat kita tak bisa berlagak sombong Allah benci demikian. Dunia yang sebentar akan hancur pada waktunya bumi dan seisinya termasuk kita. Rugi memasuki tahapan berikutnya dapat balasan dosa atas sombong. Padahal sombong atau tidak harta kita tetap segitu.
Diberi kemudahan dengan kelancaran seperti air mengalir patut disyukuri. Bisa jadi terkabulnya atas permintaan Allah sayang pada kita. Bisa pula istidraj sebagai hukuman maksiat tanpa penyesalan juga permohonan ampunan. Menyulitkan diri sendiri yang sebelumnya ribut pada pencapaian.
Terlalu lama tidak merefresh ulang ilmu dan pengamalan. Sebenarnya jika bahas islam beberapa mengakui bosan mempelajarinya. Bagaimana mungkin kita jauh dari pedoman hidup sebagai petunjuk. Kita harus memahaminya senantiasa terikat sehingga tidak termasuk orang yang lalai.
Kebanggaan yang dicapai secara fantastis tidak pantas merendahkan orang yang memiliki pekerjaan yang cukup terletak pada makan saja. Meskipun dulu satu kelas di sekolah yang dulunya dibully. Kejahatan tidak pantas dibahas dengan kejahatan sebagai rasa sakit.
Apa yang dicapai bukan berarti dimuliakan dan seadanya bukan berarti dihinakan. Yang terjadi pada kita tanggung jawab dengan cerdas pengelolaan harta menyelamatkan dunia mensejahterakan akhirat. Memang sulit jadi hamba yang ideal pengaruh buruk sangat banyak.
Fasilitas kita dan orang lain tidak perlu dibandingkan pertunjukan kesuksesan ala materi. Standarnya bukan itu keliru dalam berfikir bisa jadi penjual kue lebih mulia punya amalan hebat dan tidak berputus asa. Suka bersedekah mengurus keluarganya baik. Bekerja mencari keridhoan cara yang halal untuk melanjutkan kehidupan di jalan Allah.
Kita tidak memburukan orang kaya. Bisa berkuasa pada harta yang nantinya membantu akhirat. Membangun masjid beri fasilitasnya memadai dan banyak lagi. Apapun keadaan kita jangan sombong dan kencangkan ibadah.
Editor :Esti Maulenni