Menjalani Hidup Sehat Tanpa Riba, Bagaimana Bisa?

Di sistem saat ini uang biasanya terlibat aktivitas riba yang sengaja dilakukan karena terikat pada lembaga dan kehidupan ingin pengembalian uang lebih besar dibanding pinjaman.
Uang yang selalu menarik pada tiap orang berkeinginan memiliki sebanyak mungkin. Segala-galanya butuh uang sehingga jarang memperdulikan kebolehannya.
Hampir setiap aktifitas transaksi jual beli ada unsur riba. padahal Allah SWT telah berfirman dalam surat (Al-Baqarah : 275) yang artinya " Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba".
Sistem transaksi ini memiliki pengaruh penting terhadap kebaikan rakyat apalagi untuk seorang muslim. Jadikan tolak ukur untuk umat agar mendapatkan rahmat dan berkah didalamnya. Karena dengan sistem yang baik maka akan baik pula rakyatnya. Sistem yang jelek sepatutnya diperbaiki negara untuk memelihara rakyat dari hal yang buruk.
Pada kehidupan sekarang seperti menuntun rakyat untuk melakukan praktek riba. Bahkan negara sekalipun dengan terang-terangan melakukan riba tanpa rasa bersalah sedikitpun. Alasannya karena negara membutuhkan dana untuk kemajuan rakyat dan akhirnya meminjamkan uang kenegara lain dengan bunga yang cukup fantastis.
Allah SWT tidak pernah bosan memperingati hambanya untuk tidak melakukan riba. Bahkan begitu banyak surah dan hadist yang menggambarkan betapa tidak bolehnya umat melakukan praktek riba. Anehnya kenapa riba menjadi bagian hidup beriringan tanpa disadari dosa yang terus dicatat dalam perbuatan .
Allah SWt juga telah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk menghentikan praktik riba dan meninggalkannya, hal ini tertera dalam surah (Al Baqarah : 278) yang artinya. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang beIum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman" .
Sepatutnya kita meninggalkan aktivitas riba yang merugikan kehidupan dan pemberian balasan nantinya. Riba pembayarannya tidak sesuai dengan sebelumnya bisa bertambah besar dari waktu ke waktu. Terkadang melarikan diri karena tak sanggup pembayaran yang terlalu besar tak sesuai dengan uang yang dimiliki.
Kalau pun ada yang berdampingan kerja bersama riba disebabkan memenuhi kebutuhan keluarga. Bukankah diperintahkan mencari rezeki yang halal barakah. Berani keluar dari pekerjaan adalah keputusan hebat .
Dan Allah SWT telah berjanji akan memasukkan pelaku riba ke dalam neraka untuk kekal selama lamanya. Hal ini sudah tertera dalam (QS Al Baqarah 275) yang artinya "Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya Iarangan dari Tuhannya, laIu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang Iarangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka mereka kekaI di dalamnya.
Sudah seharusnya kita sebagai umat muslim, berpegang teguh kepada hukum Syara' yang telah Allah SWT buat. Tidak ada aturan yang jauh lebih baik di bandingkan aturan yang telah pencinta sediakan untuk setiap hambanya. Karena sejatinya dia lah yang paling mengetahui baik dan buruknya seorang hamba.
Jika ingin hidup tentram dan bahagia, maka ikutilah setiap aturan yang telah Allah sediakan untuk hambanya. Maka di pastikan akan selamat dunia dan akhirat. Kita bisa hidup tanpa riba lebih sehat dan memberi ketentraman dijiwa.
Editor :Esti Maulenni