Melontarkan Kata Dan Dari Pada

Di kehidupan kita sering ditemui ketika pelaku melakukan sebuah kesalahan dan masih sempatnya memberikan kesempatan kepada diri untuk memberitahu kepada yang lain.
Sebagai pembelaan bahwasanya ia baik-baik saja dan anggap ini tidak buruk. Mirisnya ini diakui dan bisa diterima dengan baik oleh sebagian meskipun sebagian lagi kecewa.
Jika sosok membenarkan kesalahan dengan membandingkan kesalahan yang lebih buruk daripada itu. Biasanya juga melakukan hal demikian sehingga sanggup menerima pembelaan dari yang lain. Misalnya saya suka berteman dengan laki-laki di cap sebagai anak yang nakal mendingan daripada ada si anu yang pendiam suka di rumah dikabari hamil. Senakal-nakalnya bisa menjaga diri daripada sok alim alias munafik.
Berbeda jauh dengan orang yang bener-bener memahami kasus mengaitkannya dengan ajaran Islam. Sebuah bentuk tipu daya boleh-boleh saja nakal dan melanjutkannya daripada ada yang lebih jelek perbuatannya. Merasa aman dan tidak merasa rugi bahkan tidak menyesal sama sekali. Melainkan mengekspresikan diri bahwa ia tidak seburuk yang orang bilang.
Yang namanya sebuah kemaksiatan ya tetap maksiat dan harus ditinggalkan tidak boleh sama sekali kata mendingan saya begini daripada ada yang lebih parah. Kata mendingan bermakna perbuatan jelek ini tidak buruk dan tahan banting jika ada yang mengkritik karena anggapan diri ia tidak buruk. Di manakah letak nahimunkar untuk menjaga satu sama yang lain.
Pada dasarnya kesalahan sekecil apapun dosa sekecil apapun tetap dibalas dan harus meninggalkan dengan segera. Ketika melihat ada yang lebih buruk maka bukan dipandang sebagai pembelaan diri harusnya saling merangkul dan hijrah bersama menjadi lebih baik. Sehingga tidak akan ada kata mendingan dan daripada kecuali yang namanya kebaikan adalah baik dan keburukan adalah buruk.
Jadi berbahaya sekali jika melontarkan kata mendingan dan daripada atau sebuah kebiasaan yang menyebar luas. Seolah-olah punya hak untuk bertahan dan tak perlu pandangan yang negatif untuknya. Mudahan ini tidak ada di daerah kita ada usaha untuk merendahkan orang lain dengan membandingkan diri sendiri.
Editor :Esti Maulenni