Ditinggal Sama Orang Tua

Sesak terasa kehilangan orang yang hebat biasanya ada di keseharian menampilkan betapa kuatnya ia menjalani kehidupan dunia. Posisi kita yang lemah belum sekuat ayah ibu kemudian ditinggalkan dalam keadaan semakin melemah. Hanya tangisan sulit dihentikan dan tidak bisa bercerita kemana-mana. Hati dan perasaan menyatu di dalam diam penuh dengan penyesalan. Mereka adalah orang pertama tanpa diminta memberikan bantuan mengulurkan tangannya. Maka jangan sia-siakan kehadirannya semasa hidup itu.
Jangan lupakan diri untuk jadi soleh soleha agar doa kita mudah dikabulkan selalu mendoakan mereka untuk dimuliakan. Sebagaimana mereka memuliakan anaknya dan kita menjadi saksi kebaikannya yang rutinitas. Harapan terakhir semoga kita berkumpul lagi seperti yang pernah dilakukan pada dunia. Sosok luar biasa sudah dijemput pemiliknya untuk pertanggungjawaban selama di dunia.
Berdoalah supaya diberi ampunan untuk mereka diberikan tempat yang mulia. Kita sedih dan terpukul mereka adalah sumber kekuatan kita di kehidupan ini. Sekarang hanya bisa menguatkan diri sendiri tak berjumpa lagi kehidupan dunia. Rindu takkan dibalas itu pertemuan terakhir. Entah kapan bisa melihatnya dalam wujud nyata hanya berwujud dalam bentuk mimpi. Ingin rasanya memeluk tapi tak bisa dipeluk bisanya melihat dari kejauhan.
Apa saja wasiat dititipkan maka kerjakan semuanya sebagai bentuk bakti kepadanya. Tunaikan dengan penuh cinta. Wasiat adalah keinginan dan kita mewujudkan menjadi nyata. Sebagai pelanjut meskipun ia tak mampu lagi namun kebaikannya kita berhak memuliakannya. Apapun keinginannya maksimalkan untuk dilaksanakan demi orang yang kita cinta. Tidak ada orang pertama yang berhak diperlakukan baik selain mereka.
Memuliakan temen mereka dengan menjalin ukhuwah sebagaimana adanya mereka dulu. Temennya merupakan orang yang spesial bagi nyata melanjutkan sehingga temennya mengenang orangtua kita dan mencintainya. Teman-temannya yang ditinggal merasa terhibur dan tetap memiliki ikatan yang kuat kepada orang tua dengan kedatangan kita. Bakti ini ini akan berjalan terus-menerus tiada hentinya kecuali kita meninggal dunia.
Editor :Esti Maulenni