Berlayar Bebas di Sosial Media
INSPIRASINEWS - Sekarang ini banyak keributan terjadi tidak hanya dunia nyata, bahkan bisa dibahas berhari-hari atau tanpa batas di dunia maya.
Mudahnya dengan melanjutkan komentar meskipun sudah beratus orang ikut menulis atau sekedar membaca saja. Ada juga yang suka ngintip alias kepo dengan respon emoticon.
Kehebohan di dunia maya tersebar dengan luas bisa tanpa diketahui siapa saja yang ikut membahasnya. Karena sifatnya luas dan mudah di share ke mana saja yang diinginkan.
Sesuatu yang jelek tentunya tidak nyaman untuk diketahui pelaku karena diberi kata-kata yang pedas manis. Kadang tidak pernah ketemu sama sekali ngerasa paling kenal dan serba tahu seolah-olah memahami kehidupan dunia nyatanya.
Sering dengarkan yang namanya netizen dibilang selalu benar. Orang yang terkenal dan mudah dijumpai sosial media punya pengaruh terhadap orang yang melihatnya. Jadi ketika memberi kebaikan berupa inspirasi maka dicap orang yang cerdas.
Sebaliknya orang yang suka pamer tanpa kejelasan di mana letak prestasi mudah di pojokkan habis-habisan tanpa ada ujungnya. Pada dasarnya baik atau buruk manusia punya pandangan tersendiri dengan mudahnya melontarkan kata-kata.
Pengguna media sosial harus cerdas memilah apa-apa yang perlu diambil dan yang mana tidak perlu dilihat. Supaya tidak terjangkit dengan hal yang negatif tak memberi manfaat sama sekali.
Sebenarnya dengan adanya media sosial kita mudah untuk menjangkau hal yang jauh seperti berita meskipun kita tidak berada di sana. Kalau yang dimaksud adalah opini yang memiliki kebenaran dan fakta maka boleh untuk update.
Memberi komentar di dunia maya dan dunia nyata menyampaikan yang benar secara tegas dan keras terhadap hal-hal yang salah pada gambaran dengan pembenaran. Lisan kita jangan sibuk mengomentari kehidupan pribadi orang.
Jika berkaitan dengan urusan orang banyak perlu tahu kebenaran dan ikut berpartisipasi misalkan dalam hal amanah yang diberi kepada pemerintah.
Mengkritiknya pun bukan karena fisik atau orangnya karena termasuk sebagai penghinaan. Kritik pedas manis boleh saja jika ingin meluruskan sesuatu hal yang bengkok.
Ini juga sebagai muhasabah kepada pemerintah saling menasehati satu sama lain. Bukan bermaksud untuk merendahkan bahkan berkeinginan supaya tetap dalam kebijakan koridor Islam.
Editor :Esti Maulenni