Naik Harga Memusingkan Kepala

Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi pendeteksian mampu atau tidaknya perlu diperhitungkan. Ini hal penting  untuk mewujudkan kebutuhan yang tidak ada menjadi ada.

Kondisi yang saat ini pendapatan tidak menentu menjangkau pekerjaan perlu penyeimbangan terhadap biaya hidup yang semakin mahal. Meskipun tidak semua kejadiannya namun ada yang tidak mencukupi dan belum memiliki pekerjaan.

Di BPS bulan Maret 2021 tercatat untuk yang miskin ada 27,54 juta di Indonesia meskipun mengalami penurunan dibanding 2020. Tetap saja kesejahteraan dihitung berdasarkan rata-rata tidak terdeteksi kesejahteraan secara individu.

Keluarga yang ingin melakukan mobilitas untuk memperbaiki ekonomi pergerakannya terbatas. Adanya kasus covid-19 belum selesai ditambah lagi munculnya varian baru omicron.

Di awal tahun 2022 pendapatan masih belum ideal menghadapi tekanan melakukan pengeluaran biaya hidup. Komoditas yang sering digunakan seperti minyak goreng, cabai dan telur mengalami kenaikan harga.

Minyak goreng seharga lebih dari 18.000 perkg, cabai seharga 100.000 perkg, dan telur seharga 30.000 perkg. Ini merupakan masalah yang dihadapi khususnya yang tidak mampu.

Dari kasus itu Andrean mengomentari tidak perlu khawatir nantinya juga akan mengalami penurunan harga. Ini akibat gagal panen dan permintaan yang tinggi. Permintaan kelapa sawit yang besar dari luar negeri sehingga pelaku usaha sengaja memanfaatkannya meraup keuntungan yang besar. Sedangkan telur berlimpah pada bulan november sehingga kejadian 2022 harga anjlok.

Menurut BKB pemerintah tidak mengawasi 100% terhadap produksi pangan. Yang saat ini  korporasi, mafia,dan kartel ikut serta dalam perubahan naik turunnya harga.

Tidak mungkin hal demikian dibiarkan dan terus terjadi berulang kali. Kita butuh adanya perbaikan tatanan yang bisa menstabilkan harga. Jika tidak ada arah perubahan ini didapatkan sama saja berada di tempat yang sama.

Terkait mekanisme menstabilkan harga seharusnya memperhatikan ketersediaan pangan produksi dalam negeri dengan menghidupkan tanah yang mati dan melakukan riset sebagai pedoman untuk pemetaan yang terjadi pada lokal.

Kemudian penggunaan teknologi memprediksi cuaca dan iklim yang nantinya apabila kurang bersahabat ada antisipasi dari awal. Terdapat juga pendistribusian stok pangan dari daerah surplus kepada daerah yang langka sehingga bisa melakukan pemerataan.

Jika nantinya kebutuhan yang ada belum bisa mencukupi boleh saja melakukan impor yang bersifat temporer. Kedepannya akan memaksimalkan produktif dengan memberi dukungan baik itu lahan maupun fasilitas demi mendapatkan yang lebih.

Sehingga impor bukan jalan satu-satunya hanya saja jalan untuk memenuhi dalam negeri supaya tidak mengalami kekurangan.

Aktivitas jual beli dipertemukan dalam operasi pasar juga harus adanya pengawasan terhadap oknum yang ingin  melakukan kecurangan. Tidak boleh melakukan penimbunan barang yang sengaja dilakukan kemudian dijual untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi. Apapun itu yang dilakukan berupaya melakukan kezaliman dicegah dari awal sebelum munculnya masalah yang lain.

Tidak hanya itu dilarang mematok harga dengan mengikuti perserikatan baik itu produsen, konsumen,dan pebisnis untuk melakukan kesepakatan mengenai harga. Yang seperti itu bisa membumbung tingginya harga berdasarkan seberapa besar yang nantinya bisa diperoleh.

Sudah seharusnya ini secara alami saja nantinya permintaan dan penurunan mengupayakan kemudahan pembeli terhadap kebutuhannya. Penjual juga demikian memiliki keuntungan dapat mengembalikan modal dan memenuhi kebutuhannya.

Siapa saja yang turut campur (melakukan intervensi) atas harga-harga kaum muslimin untuk menaikkan harga atas mereka, maka adalah hak Allah untuk mendudukkannya di tempat duduk dari api pada hari kiamat kelak (HR. Ahmad,Al-Baihaqi, dan Ath- Thabrani)

Dengan demikian kesejahteraan tidak mungkin didapatkan pada sistem kapitalis yang kaya makin kaya dan miskin bertambah menjadi miskin. Mari sama-sama melakukan perubahan dan perbaikan untuk kepentingan bersama.

Melirik solusi dari syariat Islam dan melakukan penerapannya secara sempurna. Islam satu-satunya yang harus dipilih menuntaskan segala problematika yang ada dan tidak ada selain itu.