Dengan Adzan Setan Ketakutan

apabila azan (shalat) diserukan maka setan lari sambil kentut sehingga dia tidak mendengar suara azan itu. Apabila dia (muadzin) menyelesaikan azan, maka ia (setan) datang kembali. Sampai ketika iqamah shalat dikumandangkan, ia (setan) lari. Sampai ketika dia (muadzin) menyelesaikan iqamah, dia (setan) datang kembali sehingga dia melintas diantara seseorang dan jiwanya. Dia berkata, "Ingatlah ini dan ingatlah itu, tentang sesuatu yang tidak pernah dia ingat sebelumnya, sehingga orang itu tidak sadar berapa (rakaat) yang telah dia laksanakan?" (HR Bukhari dan Muslim ).
Adzan dikumandangkan pertama kali oleh seorang sahabat yang bernama Bilal bin Rabah atas perintah nabi shallallahu alaihi wasallam, sebagai tanda datangnya waktu sholat lima waktu.
Adzan dikumandangkan hingga saat ini dimasjid, mushola dan surau-surau, lima kali dalam sehari ketika memasuki waktu sholat wajib, zuhur, ashar, magrib, isya dan subuh.
Selain itu adzan juga merupakan simbol dan syiar bagi umat Islam, dikalangan umat muslim bayi yang baru lahir pun diadzankan.
Disunnahkan menjawab adzan ketika dikumandangkan dan membaca doa setelah adzan, bahkan salah satu waktu diijabahnya doa yaitu antara adzan dan Iqamah.
Akan tetapi umat muslim sangat terusik dengan pernyataan seorang Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas, mengutip dari CNN Indonesia, 24/2/2022.
Beliau mengungkapkan pernyataan tentang aturan penggunaan pengeras suara seperti toa, dan speaker masjid, hingga berujung pada ungkapan suara adzan yang dibandingkan dengan suara gonggongan anjing.
Innalilahi wa innailaihi rojiun.
Pernyataan tersebut menghebohkan dunia maya, dan mendapat kecaman dari berbagai pihak, terutama umat muslim, kata-kata yang disampaikan sangat menyakitkan, hingga menjadi trending topik di dunia maya, dan komentar baik dari muslim dan nonmuslim. Tentu hal ini merupakan penistaan agama dan salah satu bentuk islamophobia.
Bukan kali ini saja Islam dipojokkan dan dihinakan, umat mayoritas namun diminoritaskan, dulu adzan dibandingkan dengan kidung ibu sekarang dimisalkan dengan gonggongan, besok atau lusa entah apa lagi yang akan mereka katakan.
Itulah yang terjadi saat ini, banyak penista agama yang berkata semaunya dengan alasan kebebasan berpendapat, sayangnya bukan sesuatu yang berfaedah tapi ujaran kebencian yang dapat memecah belah umat, menjadi masalah dengan kebebasan yang kebablasan.
Semua terjadi bukan Secara kebetulan, tapi itulah fakta ketika hidup tanpa pemahaman dan tuntunan yang benar. Semua karena umat tidak memiliki pelindung, hingga Agama, Rasulullah, alqur'an, para ulama dihina dan diejek.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya (terhadap) orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan azab yang menghinakan bagi mereka."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 57)
Inilah bukti buruknya sistem demokrasi sekuler, menggiring manusia berperilaku dengan mengikuti hawa nafsu.
Berbeda dengan sistem Islam memberikan kebebasan namun tidak kebablasan, sistem terbaik yang datang dari sang maha pencipta, Islam akan mengarahkan manusia hidup sesuai dengan fitrahnya.
Wallahu a'lam bissawab.
Editor :Esti Maulenni