Label Teroris Masih Hangat

foto ilustrasi
Baru terjadi pada maret 2022,bahwa densus 88 Anti Teroris melakukan penembakan pada dokter Sunardi yang diduga teroris, Sukoharjo,Jawa tengah. Masih diduga ada kaitannya dengan jaring jamaah islamiyah (JI). Penembakan terjadi akibat dr.sunardi menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen karena ingin melakukan perlawanan. Disisi itu masyarakat juga menceritakan bahwa dr.sunardi sering ke masjid menggunakan mobil karena tidak kuat berjalan.
Semakin memberi kesan yang menyesakkan dada sebagian membandingkan perlakuan densus 88 terhadap umat Islam dengan 8 korban sipil yang dibantai teroris-OPM. Dimana pergerakannya sangat aktif apabila yang diduga adalah Islam namun tidak ada tindakan untuk teroris-OPM. Padahal sering meresahkan masyarakat dengan meneror dan melakukan kekerasan sudah jelas berulangkali tidak ada tindakan dari densus.
Saat ini Densus sudah lepas kontrol dan menjadi mesin pembunuh bagi umat Islam,” kata Novel saat dihubungi pojoksatu.id, Sabtu (12/3/2022).
Begitu juga ketua pelita umat mengomentari tidak perlu menembak mati karena praduga belum jelas kesalahannya. Sudah melanggar UUD 1945 dan UU No 39 tahun 1999 tentang HAM. Menghilangkan jaminan hak hidup dibawah konstitusi.
Sekalipun polisi diberi kewenangan untuk menembak dari peraturan Kapolri, namun bukan berarti bebas menembak sampai mati. Terduga itu tidak untuk dimatikan, tapi dilumpuhkan,” ujar Chandra, Ahad (13/3/2022).
Ditegaskan kembali oleh Ahmad Ramadhan bahwa dr.sunardi sudah tersangka dan menabrak mobil petugas termasuk mobil warga yang melintas yang dimaksud memberi perlawanan kepada petugas upaya dalam menegakkan hukum.
Kontroversi ini umat Islam terutama menginginkan keadilan dan pemberlakuan sistem yang tidak sakit. Apalagi sudah mengenal bahwa label teroris yang dikampanyekan sengaja menyasar kepada Islam. Tidak ada penyebutan untuk teroris Hindu,teroris Kristen,dan teroris lainnya. Yang ada dan berulang kali pemberian label teroris pada Islam. Seperti juga terjadi pada Hamas yang mempertahankan Palestina disebut teoris sedangkan terbukti mengambil bagian Palestina tidak disebut teroris .
Maka dengan hal semacam itu memberi sinyal yang kuat untuk melakukan perubahan yang sebelumnya kacau menjadi penyelesaian secara tuntas. Tidak bisa mempercayai sepenuhnya kedaulatan manusia diatas hukum karena sewaktu-waktu bisa diubah,revisi dan dihapus. Sedangkan pemahaman Islam bahwa kedaulatan berada di tangan Allah yang paling adil. Sehingga ingin mengikuti sekaligus meniru sebagaimana dulu pernah dipraktikkan zaman Khulafaur Rasyidin.
Rakyat merindukan kepemimpinan yang mengarahkan pada peradaban mulia,negara yang berwibawa,dan sistem yang sehat. Peran negara sangat berpengaruh pada kehidupan individu, masyarakat dan semua kondisi. Keseriusan mengembalikan negara yang mandiri dan kuat karena mengurusi rakyat bukan perkara yang ringan. Secara bersama memahami kondisi untuk mewujudkan kebaikan bersama pula.
Demikian kecintaan pada negara secara bersamaan bukti mencintai umat. Semua itu berasaskan cinta yang besar kepada Allah dan Rasulnya. Maka terwujudnya kebaikan dan keberkahan yang mendorongnya adalah keimanan. Termasuklah ideologi bagian penting mencerminkan akidah yang dianut.
Editor :Esti Maulenni
Source : Republika