Harga Migor Melejit Kehidupan Rakyat Semakin Terjepit

Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat ME Manurung mengatakan, larangan ekspor CPO membuat petani sawit merugi. Menurutnya, para petani sawit sudah rugi hingga Rp11,7 triliun akibat larangan ekspor CPO dan turunannya, termasuk minyak goreng yang pemerintah keluarkan. (Sindo News, 22/5/2022).
Pemerintah membuat kebijakan larangan ekspor CPO, dengan tujuan agar stok bahan baku minyak goreng dalam negeri aman. Dengan begitu, pemerintah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, justru membuat para petani sawit menjadi korban karena anjloknya harga.
Sudah seharusnya negara memiliki peran dalam menuntaskan segala permasalahan yang ada, hingga tuntas tanpa harus bertele-tele. Sebab dalam realitanya, rakyat terus saja menjadi objek tertindas, tanpa adanya solusi tepat dalam persoalan yang terus menerus membelenggu.
Semua itu akan teratasi dengan tuntas, jika diatur dalam peraturan yang adil dan amanah. Juga pemimpin yang mampu menjadikan rakyatnya hidup dengan aman dan nyaman, terpenuhi hajat hidup sempurna sesuai kebutuhan yang diperlukan masyarakat pada umumnya.
Dalam sistem Islam, negara berperan penting memastikan aktivitas produksi mulai dari tersedianya bahan hingga distribusinya. Kasus minyak goreng ini, negara jelas membutuhkan keberadaan para petaninya. Juga wajib untuk menyediakan layanan dan sarana pertanian, yang dapat memudahkan mereka dalam hal memenuhi kebutuhan pengolahan lahan, bibit, pupuk dan pendukung lainnya.
Semua solusi terbaik dalam menuntaskan problematika Migor, adalah dengan menerapkan aturan sesuai syariat Islam, dan juga peran besar negara sehingga mampu menjadikan rakyatnya hidup sejahtera, tanpa tekanan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Wallahu a'lam
Read more info "Harga Migor Melejit Kehidupan Rakyat Semakin Terjepit" on the next page :
Editor :Esti Maulenni