Biaya Pendidikan Melangit, Orang Tua Semakin Menjerit

SIGAPNEWS.CO.ID - Pendidikan ialah proses pengubahan suatu sikap dan tata laku seseorang maupun kelompok untuk upaya pendewasaan yang diwujudkan dalam suatu pengajaran atau pelatihan.

Pendidikan merupakan suatu daya upaya yang dilakukan untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, guna memajukan kesempurnaan hidup yang selaras dengan alam dan masyarakat.

Dalam hal ini pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia, dikarenakan salah satu kebutuhan primer atau mendasar. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikannya dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Lewat proses pengajaran, bimbingan, dan pendewasaan, sehingga mampu melaksanakan setiap tugas individu tanpa bantuan orang lain dimasa yang akan datang. 

Pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) negara Republik Indonesia 1945 alinea 4 tertera jelas bahwa, salah satu didirikannya negara ini adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Hal tersebut dapat tercapai dengan adanya pendidikan. Kemudian dalam pasal 31 ayat (1) menegaskan, setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang artinya negara mempunyai kewajiban untuk memenuhi hak atas pendidikan warga negaranya tanpa terkecuali.

Saat ini memang pemerintah sudah memberikan sejumlah dana untuk pendidikan, namun kenyataannya tetap saja belum mampu untuk membuat terobosan yang maksimal. Padahal bukankah pendidikan adalah kewajiban negara kepada rakyatnya. 

Saat ini masih banyak warga negara yang belum mendapatkan hak merasakan pendidikan sebagaimana mestinya. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya adalah mahalnya biaya pendidikan, sehingga tidak semua orang bisa mendapatkannya.

Bagi masyarakat yang berada dikalangan ekonomi menengah ke bawah, mahalnya biaya pendidikan membuat para orang tua harus berfikir ulang untuk melanjutkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.

Mahalnya biaya pendidikan akibat kurangnya dukungan dan subsidi pemerintah, tidak ada standarnisasi biaya operasional sekolah, juga anggaran pembiayaan yang tidak efektif dan efisien, merupakan beberapa faktor penyebabnya.

Inilah wujud nyata Liberalisasi pendidikan, sehingga pemerintah berlepas dalam mengurusi kebutuhan rakyat terhadap hal tersebut. Negara mengalihkan perannya ke pihak swasta, dan mendudukkan dirinya sebagai regulator saja. Berdalih mewujudkan pendidikan bertaraf Internasional, namun pada faktanya diserahkan dalam lingkaran bisnis para korporasi.

Sudah seharusnya peran penting dan campur tangan pemerintah untuk dapat mengatasi segala problematika terkait biaya pendidikan, menjadi tanggung jawab penuh dalam mewujudkan generasi penerus yang unggul.

Bukan hanya sistem pendidikan saja yang harus diperbaiki, akan tetapi sistem ekonomi, peradilan, pergaulan maupun media. Dengan demikian dapat menghasilkan sistem pendidikan terbaik, dengan biaya murah bahkan gratis.

Semua itu dapat terwujud dengan menerapkan sistem Islam ditengah kehidupan. Dalam Islam menuntut ilmu hukumnya wajib, serta wajib dipenuhi oleh negara. Sebab pendidikan diselenggarakan untuk melahirkan generasi unggul, serta mencetak para ahli sebagai kemaslahatan umat dan kemajuan peradaban.

Akidah Islam yaitu asas kurikulum yang merupakan dasar ilmu pengetahuan dan menjadi standar penilaian, juga tolak ukur pemikiran dan perbuatan.

Dalam Islam, pendidikan berperan penting dalam mewujudkan visi politik negara terdepan. Melalui pendidikan, maka tentulah dapat memaksimalkan riset, serta memotivasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Negara juga menciptakan atmosfer pendidikan yang tidak hanya mampu mengurai masalah di tengah masyarakat, akan tetapi menghasilkan teknologi yang mengukuhkan posisi negara Islam dalam pergaulan Internasional. Sistem Islam jelas punya solusi dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Masihkah ragu dengan menerapkannya sebagai satu-satunya aturan hidup?

Wallahu a'lam bishawab