Negara Berleha-leha, Kejahatan Merajalela

Orang lemah iman karena kurang pendidikan tentang keimanan. Hal ini terjadi karena pendidikan di ranah kapitalisme lebih mengutamakan lulusan yang bisa menghasilkan uang dan materi.
Kedua, impitan ekonomi. Kondisi ekonomi yang sangat buruk memicu orang untuk bertindak anarkis. Orang tak segan merampok bahkan membunuh untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini terjadi karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai untuk rakyat.
Ketiga, tidak adanya kontrol pemerintah terhadap informasi terutama tontonan dari luar yang masuk sehingga informasit/tontonan bebas keluar masuk negeri, bahkan informasi/tontonan yang bisa merusak pun bisa masuk dengan mudah.
Hal ini sangat berbahaya karena tidak sedikit kejahatan yang berawal dari tontonan, apakah berupa perkosaan atau pembunuhan. Contohnya seorang pemuda yang membunuh temannya setelah tiga hari mempelajari cara membunuh tanpa bersuara di internet. (Tribunews.com, 23 Okteber 2022)
Dengan peristiwa-peristiwa tersebut, terbukti bahwa negara gagal memenuhi kebutuhan jaminan keamanan bagi rakyatnya. Negara seharusnya berperan sebagai raa’in dan junnah bagi semua warganya, termasuk dalam membina pribadi rakyat menjadi pribadi yang baik, beriman, dan bertakwa.
Keamanan, kenyamanan, serta kesejahteraan rakyat hanya akan terwujud dalam pemerintahan yang bersistem Islam. Sebab, dalam sistem Islam masyarakat atau rakyat akan mendapat pendidikan ketauhidan atau keimanan pada tingkat pendidikan dini sehingga masyarakt memiliki ketauhidan/keimanan yang kuat.
Dalam sistem Islam, pemerintah menjamin kesejahteraan rakyat, salah satunya dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi seluruh rakyat. Menjamin kehidupan masyarakat yang berkebutuhan khusus.
Dengan demikian tidak akan ada masyarakat yang terimpit ekonomi. Dalam sistem informasi, pemerintah akan sangat mengontrol informasi yang beredar di masyarakat, sehingga hanya informasi positif yang akan diterima oleh masyarakat. Dengan demikian, tidak akan ada celah kejahatan melalui informasi.
Wallahualam bissawab.
Read more info "Negara Berleha-leha, Kejahatan Merajalela" on the next page :
Editor :Esti Maulenni