Pembakaran Alquran, Penghinaan Terhadap Islam

Poin kedua yang perlu kita soroti, kenapa semakin ke sini orang-orang terlihat semakin lancang semakin berani menghina Islam dan kaum muslimin..? Selain karena kebencian mereka, tentu ini karena lemahnya posisi tawar kita di hadapan seluruh dunia. Terutama para pemimpin Negeri muslim yang nyalinya seolah keropos dimakan syahwat.
Coba lihat saja, apa yang dilakukan para pemimpin negeri-negeri muslim saat Islam dihinakan, selalu sama hanya mengutuk dan mengutuk.
Jika hanya mengutuk menjadikan bertanggung jawab akan seleaai. Lalu apa bedanya pemimpin dengan rakyat jelata? Bukankah mengancam itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki power.
Sedangkan pemerintah memiliki kekuatan dan power untuk menghentikan apa yang seharusnya dihentikan.
Andai saja umat Islam dipimpin oleh aturan Islam, niscaya para kufur Laknatullah tidak akan memiliki nyali untuk melukai menghinakan kaum muslimin dan Islam.
Maka harus kita hadirkan lagi, sosok generasi pemimpin umat seperti Sayyidina Umar Bin Khattab, Khalid Walid atau seperti Salahuddin Al Ayyubi. Sungguh telah berlalu kecelakaan yang panjang dengan Amir yang terlihat mereka itu adalah ksatria.
Saat itu Islam menjulang tinggi dengan kemuliaannya,. Memang benar ucapan Sayyidina Umat bahwa "kita dulu adalah hina, namun Islam datang memuliakan kita. Maka jangan menghinakan diri kita lagi, dengan meninggalkan Islam.
Ayolah kaum muslimin, teruslah membela Islam sesuai dengan kapasitas kita saat ini. Sehingga akan menjadikan hujjah kita di hadapanNya, atas kezaliman orang-orang kufur hari ini.
Wallahu'alam.
Rita Hartati - Komonitas Peduli Generasi
Read more info "Pembakaran Alquran, Penghinaan Terhadap Islam" on the next page :
Editor :Esti Maulenni