Cinta Membawa Bencana

SIGAPNEWS.CO.ID - Pergaulan bebas sudah menjadi sesuatu yang biasa dan menjamur di kalangan masyarakat Indonesia yang beranggapan bahwa free sex mencerminkan seseorang itu modern atau tidak. Free sex ini semakin menjamur dikalangan remaja dan sudah merambah hampir ke seluruh kalangan, baik muda ataupun tua.
Solopos (12/09/2022) memberitakan selama Januari september terdapat 149 permohonan dispensasi nikah diajukan ke Pengadilan Agama (PA) Karanganyar. Tahun lalu, PA mencatat permohonan penerbitan dispensasi nikah sebanyak 269 berkas. Panitera Muda PA Karanganyar, Khoirul Anam, mengatakan bahwa pemohon dispensasi nikah mayoritas calon pengantin putri yang sudah berbadan dua. Pergaulan bebas hingga pengaruh gawai menjadi salah satu faktor meningkatnya kasus anak hamil di luar nikah.
Di Kabupaten Gresik, MUI Gresik mencatat dari 2018 sampai Juli 2022 terdapat 958 pemohon dispensasi. Solopos.com (12/09/2022)
Fenomena fakta diatas menunjukan bahwa, remaja muslim hari ini hidup jauh dari gaya hidup Islam. Mereka beragama Islam, tetapi pemikirannya sekuler. Ya, sekularisme liberal menyuburkan pergaulan bebas. Pergaulan antara laki-laki dan perempuan, yang jauh dari aturan Islam, melainkan dengan kebebasan (liberalisme).
Dengan berbagai kasus yang terjadi saat ini, atas nama "cinta" Wanita rela menggadaikan kehormatannya dan rela kehilangan kemuliaan dalam dirinya hanya untuk cinta. Menjadikan perempuan kepada derajat yang paling rendah.
Menggadaikan kesucian
Praktik khalwat, ikhtilat, pamer aurat, dan tabaruj, menjadi fenomena biasa di tengah masyarakat. Akibatnya, dorongan terhadap naluri seksual terjadi begitu kuat hingga terbukalah pintu-pintu zina. Padahal, zina adalah perkara yang buruk dan diharamkan Allah Taala.
Namun hari ini, pintu-pintu zina banyak terbuka karena ada faktor lemahnya keimanan dan ketakwaan individu remaja. Relasi keluarga makin cair sehingga orang tua tidak membekali anak dengan keimanan yang kukuh, juga tidak membimbing anaknya untuk menjaga kehormatan dan kesucian diri. Ditambah masyarakat yang individualis sehingga tidak mengawasi pergaulan para remaja, padahal kondisinya sangat memprihatinkan.
Sungguh menyedihkan keadaan masyarakat di negeri ini
Faktor kebebasan inilah yang menjadi penyebab maraknya cinta membawa bencana yaitu hamil diluar nikah. Karena pergaulan bebas lahir dari paham kebebasan yang mendominasi dalam kehidupan. Yaitu, kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, kebebasan berprilaku dan kebebasan berkepemilikan. Berdalih kebebasan berprilaku, hampir semua orang menggunakan alasan ini untuk melakukan free sex. Terlebih diperkuat dengan ide HAM (Hak Asasi Manusia).
Lantas bagaimana pemecahan atas permasalahan ini?
Semua ada dalam sistem Islam. Islam yang yang menjadi pijakan atas berbagai aturan kehidupan. Islam tidak hanya mengatur urusan ibadah mahdhoh saja seperti shalat, zakat, naik haji, puasa, namun Islam mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk sistem pergaulan. Islam mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan, dimana hubungan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim hanya sebatas dalam ranah pendidikan, muamalah, persanksian dan kesehatan.
Islam mengatur untuk tidak bolehnya berkhalwat (berdua-duaan), berikhtilat (campur baur antara laki-laki dan perempuan), mengumbar aurat, bertabarruj (berdandan berlebihan), melakukan safar tanpa ditemani mahram bagi seorang perempuan. Dari sini betapa aturan Islam sangat memanusiakan manusia. Maka wajar jika yang terjadi hanyalah keamanan, kenyamanan dan ketentraman.
Hal ini dikarenakan Islam merupakan aturan kehidupan yang bersumber dari Sang Kholik Allah Swt. Yang mengetahui seluk beluk makhluknya termasuk manusia. Seandainya kaum muslim beriman kepada Allah, tentu konsekuensi keimanannya adalah bertakwa kepada Allah dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Artinya menjalankan syariat Islam secara totalitas dalam kehidupan. Semua itu hanya bisa dibawah sistem Islam kafah.
Wallahualam bishsawwab
Endang Noviyani - Komunitas Ibu Peduli Generasi
Editor :Esti Maulenni