Uban Mengoptimalkan Amal Perbuatan

SIGAPNEWS.CO.ID - Era modernisasi tren dan gaya hidup, telah mengubah masyarakat dalam berpenampilan. Maka, tak heran ketika penampilan menjadi prioritas utama dalam aktivitas sehari-hari. Serasa ada yang kurang ketika penampilannya kurang bagus, apalagi dengan kondisi fisik, bahwasanya dia sudah tidak muda lagi.
Menua berarti beruban. Rambut yang berwarna putih ini, terkadang tidak ada yang menginginkannya. Karena mereka berpendapat akan mempengaruhi penampilan, sehingga khawatir apabila uban ini menjadikan kelihatan tua, maka tak heran banyak orang yang men-cat rambutnya untuk menutupi ubannya, meskipun pun harus mengocek biaya. Namun, demi sebuah penampilan mereka tidak merasa berat.
Masyarakat yang hidup di sistem sekular kapitalis, sungguh telah mengubah pandangan mereka lebih condong pada kekhawatiran ketika beruban. Mereka mengklaim bisa merusak penampilannya. Namun tidak khawatir ketika apakah seiring uban yang tumbuh, ia sudah banyak beramal soleh atau belum itu tidak Ia pikiran.
Sangat disayangkan prilaku masyarakat saat ini, merasa lebih senang dengan men-cat rambutnya ketimbang membiarkan uban tetap putih sebagai pengingat dirinya akan fitrahnya kalau manusia itu pastinya akan mengalami tua, dan wafat. Padahal, dalam pandangan Islam uban mengingatkan seseorang akan dekatnya dengan ajal.
Dalam Al Qur'an di sebutkan.
"Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun." (QS. Fathir: 37).
Maksud dari pemberi peringatan di dalam ayat tersebut, Ibnu Katsir rahimahullah. Menerangkan dalam kitab tafsir beliau, bahwa para ulama tafsir seperti Ibnu Abbas, Ikrimah, Qatadan, Ibnu ‘Uyainah dan yang lainnya, menjelaskan bahwa hal maksud Sang Pemberi peringatan dalam ayat di atas adalah uban. (Tafsir Ibnu Katsir 6/542).
Read more info "Uban Mengoptimalkan Amal Perbuatan" on the next page :
Editor :Esti Maulenni