Mode Mewah Para Pejabat Bagaimana Rakyat Di Bawah?

SIGAPNEWS.CO.ID - Kaya dan terkenal adalah dua hal yang selalu diincar oleh semua orang. Baik muda-tua, pria-wanita tentu senang dengan hal tersebut. Semua itu karena uang selalu bisa membeli terhadap sesuatu, baik itu barang ataupun yang lainnya. Menjadi rahasia umum kalau semua bisa diatur dengan uang alias cuan.
Dengan uang pula, kehidupan manusia bisa dilihat. Glamour dan mewah tentunya menjadi sesuatu yang wajib bin kudu terlihat jika seseorang mempunyai uang yang banyak. Tentulah keduanya akan saling sinergi dan berhubungan erat. Dan biasanya tersandung pula dengan posisi atau jabatan seseorang. Makin tinggi jabatannya, maka tingkat mewah akan begitu tampak nyata.
Sebagaimana dikutip dari koranindopos.com (04/03/2023) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membeli mobil baru untuk kendaraan dinas Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono serta Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi. Anggarannya kedua pengadaan tersebut mencapai 4,6 miliar rupiah. Berdasar situs Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SIRUP LKPP), pagu untuk membeli kendaraan jip 4.200 cc seharga 2,3 miliar rupiah.
Fakta di atas adalah satu dari sekian banyak fasilitas kemewahan yang sengaja diberikan kepada para pejabat terkait. Melihatnya tentu membuat kita prihatin serta mengelus dada. Padahal jika kita bandingkan dengan kehidupan rakyat tentu bagaikan langit dan bumi. Benar-benar sangat berbeda dan sulit untuk dijangkau.
Sejatinya kita melihat bahwa rakyat masih terpuruk akibat hantaman makhluk kasat mata, Covid-19. Ditambah lagi PHK di mana-mana dan mencari pekerjaan sulit, masalah remaja yang tak kunjung selesai, dan sederet persoalan lainnya. Rasanya membuat pusing dan lemah bagi orang yang mengetahuinya. Lantas, apakah para pejabat pemerintah pantas diberikan fasilitas yang luar biasa tersebut? Sementara rakyat di bawah bingung untuk mencari sesuap nasi untuk dimakan besok hari.
Budaya mewah yang tergambar saat ini tak lepas dari pengaruh sistem yang diterapkan. Lewat kebebasan yang ada, membuat manusia bebas tanpa batas melakukan seluruh kegiatan yang ia mau. Begitu pula dengan menumpuk serta membelanjakan harta semau hati mereka. Jika sudah puas maka akan berhenti sejenak. Namun jika mulai lagi, maka ia akan terus saja menuruti kemauan yang ada dalam dirinya.
Lantas kemudian dalam perkara fasilitas yang diberikan oleh negara, maka seharusnya seadanya saja. Tak usah menghamburkan uang yang notabenenya berasal dari rakyat. Pergunakan dengan baik tanpa ada rasa mewah dan megah.
Read more info "Mode Mewah Para Pejabat Bagaimana Rakyat Di Bawah?" on the next page :
Editor :Esti Maulenni