Iramamu Mengguncang Keimanan

SIGAPNEWS.CO.ID - Dunia hiburan mulai kembali menggeliat, setelah hampir beberapa tahun tidak ada konser. Dikarenakan wabah covid yang melanda dunia. Dibukanya kembali konser-konser musik di berbagai negara, membuat Indonesia juga memberikan izinnya kepada grup musik untuk bisa menggelar konsernya. Agar menarik perhatian masyarakat, mereka mengemasnya dan diiklankan dengan secantik mungkin.
Salah satunya adalah Indonesia yang memberikan izin konser kepada Girlband asal Korea, Blackpink, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 11—12 Maret lalu. Konser ini merupakan bagian dari Blackpink World Tour (Born Pink). Antusiasme masyarakat terhadap konser grup yang terdiri dari Lisa, Rose, Jennie, dan Jeeso ini sangat tinggi. Lebih dari 70 ribu Blink—sebutan untuk penggemar Blackpink—menghadirinya. (Buletin iNews, 13-3-2023).
Sungguh sangat miris sekali melihat antusias remaja sekarang ini, bahkan bukan saja para remaja para orang dewasa pun mereka tergila-gila akan kehadiran idola kpop mereka. Gaya hidup yang hedonis, sebesar apapun biaya untuk menghadirinya selalu mereka usahakan demi untuk bertemu dengan idolanya tersebut. Padahal keadaan ekonomi sekarang ini sedang merosot, jangankan untuk membayar biaya konser, untuk bisa menghidupi kebutuhan sehari-hari sudah sangat beruntung. Itulah gaya hidup rakyat sekarang ini.
Karena, gaya hidup dalam sistem sekuler yang dijunjung adalah kebebasan. Mereka mengklaim dari pada memikirkan kehidupan yang semakin ruwet dan membuat stres, lebih baik menghibur diri dengan musik. Yang penting senang meski apa yang dihasilkan dari uang korupsi dan ngeriba
Memang sangat disayangkan melihat anak anak ABG saat ini, bahkan orangtuanya pun ikut latah dan terlena dengan budaya kpop ini. Pergaulan antara laki laki dan perempuan tidak lagi dihiraukannya. Musik kpop menjadikan mereka yang disebut sebagai fans, akan meniru gaya apapun idolanya, mulai dari penampilan, makanan, dan budaya idolanya menjadikan tontonan jadi tuntunan bagi fansnya. Walaupun semua itu jauh dari ajaran Islam.
Namun, disaat ajakan untuk mengkaji Islam secara mendalam ditolak, sebaliknya ajakan yang mengarah pada kemaksiatan, mereka terima bahkan disambut dengan suka cita. Padahal sejatinya irama syair lagu yang mereka dengar banyak mengarah pada kemaksiatan sehingga bisa mengguncangkan keimanan. Inilah potret masyarakat sekular, yaitu memisahkan agama dari kehidupan.
Seandainya umat Islam baik tua muda memilki ruh, bahwa apapun amal perbuatannya selalu ada hubungannya dengan Sang Pencipta, insyaallah mereka akan beriman dan taat pada hukum syara. Walaupun hukum dalam menonton konser adalah boleh, tetapi tentu harus memenuhi kriteria yang diharuskan diantaranya.
1.Penonton laki-laki dan penonton perempuan harus terpisah (infishol). Adanya dalil ini sifat umum, tertuang dalam firman-Nya. "Katakanlah, Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu (tetapi ) sedikit sekali kamu bersyukur." TQS Al-Mulk ayat 23
Hukum asal melihat (nadhor) boleh, kecuali ada dalill yang mengharamkan melihat sesuatu seperti haram dalam melihat aurat. Karena perbuatan melihat merupakan fikrah, sejak penciptaan. Maka apa yang dilakukan manusia seperti makan, minum, berjalan, tidur dll.
Adapun perbuatan pemisahan antara laki-laki dan perempuan, Rasulullah Saw mencontohkan.
Read more info "Iramamu Mengguncang Keimanan" on the next page :
Editor :Esti Maulenni