Ramadan, Momentum Melejitkan Ketakwaan

foto ilustrasi. net
Dalam dalil perintah shaum Q.S Al Baqarah ayat 283, terdapat frasa. "Agar kalian bertakwa." Hal ini bermakna bahwa takwa adalah buah dari shaum yang dikerjakan.
Oleh karenanya, orang-orang tidak akan taat kepada Allah hanya pada bulan Ramadan saja. Namun, ketakwaan kaum muslim sejati terlihat juga di luar Ramadan sepanjang tahun.
Hakikat takwa adalah, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya, termasuk menjauhi dari menyekutukan Allah (syirik). Menghalalkan apa yang telah Allah haramkan dan mengharamkan apa yang telah Allah halalkan adalah salah satu bentuk penyembahan kepada selain Allah. Seperti halnya yang terjadi pada zaman demokrasi saat ini. Contohnya adalah riba dan privatisasi SDA milik umum yang dilegalkan dimiliki oleh individu/swasta/asing.
Tanda-tanda orang yang bertakwa diantaranya sabar dalam derita, ridha dalam qadha, jujur, amanah, rendah hati, senantiasa memelihara silaturahmi, menyayangi orang lemah/miskin, memelihara diri dari kaum wanita, berakhlak baik, memiliki ilmu yang luas, dan senantiasa ber-taqarrub kepada Allah.
Takwa harus ada pada diri seorang muslim kapan saja, dimana saja, dan dalam keadaan bagaimana pun. Takwa pun harus terwujud secara kolektif di masyarakat dan kehidupan bernegara. Dengan kata lain haruslah menerapkan dan menegakkan syariah Islam secara kafah dalam seluruh aspek kehidupan.
Sebab negeri ini memperlakukan hukum Islam layaknya sebuah hidangan prasmanan, hingga yang menurut mereka menguntungkan maka itu akan menjadi incaran, sedangkan hukum yang tak memberikan keuntungan atau bahkan mengancam kedudukan mereka maka akan mereka kriminalisasi dengan berbagai propaganda licik agar umat tak menjalankannya.
Saatnya kita kembali pada syariatnya saatnya kita dipimpin oleh pemimpin yang amanah dan siap berpegang teguh pada hukum Allah. Jalan satu-satunya yaitu dengan ber-Islam secara kafah. Sehingga masyarakat akan tenang menjalan bulan Ramadan ini penuh dengan ketakwaan.
Wallahu'alam bishshawab.
Penulis: Nanda Khairunnisa_Pelajar dan Pegiat Dakwah
Editor :Esti Maulenni