Remaja 16 Tahun di Palembang Bobol Rumah Nenek, Curi Brankas Isi Emas dan Uang Puluhan Juta

SIGAPNEWS.CO.ID - Seorang remaja 16 tahun di Palembang  membobol rumah neneknya dan membawa lari brankas isi emas serta uang tunai puluhan juta rupiah.

Saat beraksi membobol rumah neneknya di Jalan Majapahit V Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Jakabaring, Palembang dia tidak seorang diri melainkan dilakukan berempat bersama tiga rekannya.

Dua dari remaja tersangka pencurian tersebut berinisial RBK (16) dan MDS (16) kini mendekam di tahanan Polsek Seberang Ulu I.

Aksi pencurian tersebut terjadi hari Jumat (21/4/2023), sekitar pukul 02:10 WIB di rumah korban Cecep Aprianto. TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG.

Lagi-lagi kasus dikalangan remaja terjadi. Hal ini terjadi dikarenakan akses informasi terbuka kian lebarnya sehingga tergantung anak-anaknya menonton apa, kemudian juga komunitas online yang mengajak kepada perbuatan yang berbahya dan kriminal. Tanpa filter yang kuat dari pemerintah, maka komunitas macam ini berkembang dan menjamur diseluruh lini masyarakat.

Remaja ini berani melakukan Tindakan kriminal ini karena pengerusakan remaja yang sudah begitu mengakar. Begitu jauh dari agama dan juga potret kehidupan mewah oleh remaja kaum elit dan juga artis-artis muda yang menjadi idola mereka.

Masalah remaja ini sudah sangat kompleks, mulai dari orang tua, sistem pendidikan dan saat ini remaja sudah menjadi otak kriminal. Banyak pengaruh karena narkoba dan sistem Pendidikan yang tidak menanamkan kepada anak didik dengan keimanan dimana dia mengetahui yang mengawasi mereka adalah Allah. Jika keimanan anak dan ilmu agamanya kuat, anak nantinya akan bisa menata dirinya sendiri menyesuaikan dengan standar baik dan buruk yang ditetapkan oleh Allah.

Pendidikan agama yang diajarkan sekarang sungguh samar dan anak-anak cenderung tidak paham, berbeda dengan jika Pendidikan agama yang mendasar dan jelas hitam putihnya, tentunya anak akan takut dengan sendirinya. Sudah berbicara kasar dengan orang tua, pergaulan merekapun bebas, benar-benar semraut remaja sekarang, dan sesungguhnya ini hanya sedikit saja yang dilaporkan dari kenakalan remaja.

Anak-anak ini sungguh luar biasa kasiannya, banyak sekali remaja yang rusak dan hanya seidkit yang masih waras, karena orang tuanya yang sangat protektif. Sedangkan anak-anak yang orang tuanya sibuk dengan pekerjaan karena himpitan ekonomi kebanyakan terbengkalai. Orang tua yang sangat rendah kualitas moral, yang juga mendorong anak-anak untuk berbuat immoral. Dalam Sistem ini ada gelombang besar yang membuat standar moral orang tua begitu rendah. Dan membuat standar moral sangat longgar terutama dalam sistem pergaulan.

Kemudian ini merambat kepada standar benar salah dalam mendapatkan harta. Didorong oleh keinginan hidup mewah bak orang di sosial media, akhirnya yang bisa dilakukan hanya tindakan kriminal seperti mencuri untuk memenuhi tuntutan keinginan sosial agar dianggap keren, kaya dan lainnya.

Masayrakat perlu diberikan bukti bahwa salah satu faktor utama pengerusak generasi adalah negara. Negara memfasilitasi berbagai website porno, membatasi tentang pornograsfi, porno aksi takkan berani karena membawa uang yang luar biasa banyak. Ditambah lagi film remaja di Indonesia sudah secara blakblakan mengajarkan pacaran dan ciuman bahkan sampai hubungan seks. Sehingga sudah biasa disuguhkan seperti itu. Remaja tidak lagi nonton tv komersil. Saluran-saluran tv mobile ini tidak disensor sama sekali, karena ini adalah tayangan yang langsung diatur oleh server pusat tanpa intervensi pemerintah. Tv-tv kabel ini memutus langsung hubungan dengan pemerintah dan langsung mentarget pelanggan yang ingin mengkases konten mereka.

Keadaan remaja saat ini sangat jauh berbeda dengan zaman dimana islam berjaya, dimana sistem islam melahirkan dunia pendidikan yang mencetak remaja berakhlak mulia. Dimasa itu lingkungan yang sehat bagi generasi juga terjaga sehingga dapat mencetak generasi penakluk seperti Muhammad Al Fatih sang penakluk konstantinopel.

Saat sistem islam diterapkan seperti dimasa kepemimpinan khalifah Harun Ar Rasyid dimana universitas pertama di Eropa didirikan yang bernama Baitul Hikmah banyak melahirkan ulama besar dan juga para ilmuwan.

Seperti inilah hasil sistem pendidikan islam, dimana disaat pemikiran islam akan membimbing kepada tingkah laku yang islami sesuai syariat islam maka kepribadian islam akan tumbuh dan mengakar. Dengan kepribadian islam yang mengakar akan terus membimbing kita bahwa hidup tidak hanya mengejar kepada kebahagian dunia saja tetapi mengejar ridho Allah yang akan menuju kepada kebahagiaan yang hakiki.

Islam adalah agama rahmatan lil alamin sehingga jelas sistem islam akan membawa kita kepada kemuliaan, inilah kunci kebangkitan dan pembimbing kepada peradaban cemerlang. 

Tidak ada jalan keluar bagi kenakalan remaja dengan sistem yang diterapkan negara sekarang. Oleh karenanya kita harus kembali kepada sistem Islam yang akan melahirkan generasi yang cerdas juga berakhlak mulia.

Wallahualam bishawab