Jalinan Indah Ukhuwah Islamiyah

Wahai Manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan kami menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling kenal mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti. (Q.S. Al-Hujurat [49]: 13).
Ayat-ayat ini menuntun kita untuk tidak melakukan ‘bullying”, berupa mengolok-olok ataupun mencela, atau memanggil dengan panggilan yang buruk. karena bisa jadi yang dibully itu lebih baik dari yang membully. Dari perbuatannya saja sudah jelas yang membully tidak baik. Kemudian dilarang berprasangka buruk kepada sesama mukmin, Tajassus dan Ghibah, karena ghibah seperti memakan daging saudaranya yang sudah wafat. Jadi, jauhilah perbuatan-berbuatan itu, karena orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang bertakwa.
Selain itu, hadits dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menunjukkan kepada kita untuk saling mencintai sesama saudara seaqidah seperti mencintai diri sendiri. Artinya bahwa apa yang tidak kita sukai menimpa kita, kita pun tak ingin hal itu menimpa saudara kita. Begitu juga apa yang kita sukai, kita juga ingin saudara kita mendapatkannya. Maka bentuk kepedulian kepada saudara kita, selain berempati dalam bentuk materi. Amar makruf nahi munkar adalah bentuk kepedulian kita kepada saudara kita. Sesama saudara dianjurkan untuk saling mendo’akan kebaikan, menyebarkan salam dan memberi hadiah.
Ketika ada saudara kita yang hampir terjerumus ke jurang kemaksiatan, sebagai bentuk cinta kepada saudara, maka kita mengingatkannya. Jadi, sebenarnya orang yang mengingatkan kita adalah orang peduli dan mencintai kita dan tidak menginginkan keburukan menimpa kita, mereka itulah saudara kita yang ingin mengamalkan tuntunan persaudaraan.
Ukhuwah Islamiyah akan lebih terjalin erat dengan indah, jika kita dipersatukan dengan pemikiran, perasaan dan peraturan yang sama, yaitu pemikiran, perasaan dan peraturan Islam yang berasal dari Allah SWT. Itulah masyarakat Islam. Masyarakat Islam bisa diwujudkan dengan penegakan institusi Islam yang dapat mempersatukan umat Islam seluruh dunia. Wallahu A’lam.
Read more info "Jalinan Indah Ukhuwah Islamiyah" on the next page :
Editor :Esti Maulenni