Pecah Rekor, Harga Telur Makin Horor

SIGAPNEWS.CO.ID - Telur, menjadi salah satu bahan pokok makanan yang digemari oleh seluruh masyarakat. Selain merupakan sumber protein, juga memiliki harga yang terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Tapi itu dulu.
Sekarang, masyarakat mulai kebingungan. Karena makan dengan telur merupakan pilihan yang sebagian masyarakat sebagai makanan paling simpel untuk teman nasi juga untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Karena banyak yang tak mampu untuk membeli daging , telurlah yang menjadi alternatif nya. Tapi harga telur sekarang bikin geleng-geleng kepala, karena harganya yang melonjak tak terkira .
Di kutip dari media Jakarta, CNBC Indonesia. Bahwa harga telur ayam kian tak terkendali dan semakin mahal. Bahkan terus naik melampaui harga tertinggi tahun 2022 lalu. Informasi Pangan Jakarta mencatat, harga telur ayam hari ini, di wilayah Jakarta secara rata-rata naik Rp146 ke Rp32.355 per kg. Harga tertinggi mencapai Rp34.000 per kg yaitu di Pasar Glodok. Sedangkan harga terendah Rp30.000 per kg di Pasar Ciplak.
Secara rata-rata nasional di pedagang eceran, harga telur hari ini naik Rp40 ke Rp30.600. Padahal harga tertinggi tahun lalu adalah Rp29.650 per kg, terjadi di bulan Desember 2022. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) membeberkan penyebab harga telur terus terbang tinggi. Menurutnya ada banyak pengusaha telur yang bangkrut hingga harga pakan ternak mahal menjadi biang kerok kenaikan harga. cnbcindonesia.com (Senin (22/5/2023).
Sungguh Ironis, kondisi masyarakat saat ini yang harus terus menerus menerima pil pahit atas kenaikan harga-harga bahan pokok. Fakta kenaikan harga bahan pokok saat ini, menunjukkan betapa lemahnya sistem kapitalisme dalam mengatur perekonomian masyarakat, jauh dari kata "Sejahtera" yang ada hanya "Sengsara" .
Sistem ini memang menghasilkan orang-orang yang hanya memikirkan manfaat materi. Masyarakat dipandang sebagai pasar yang berpotensi untuk meraih keuntungan tanpa memikirkan dampak buruk atau banyak orang yang merugi.
Kapitalisme juga menjadikan peran negara sebatas regulator. Negara lumpuh dalam perannya sebagai pelayan rakyat yang mengedepankan kepentingan masyarakat. Padahal, negara seharusnya melakukan upaya antisipatif agar tidak ada gejolak harga dan masyarakat mudah mendapatkan kebutuhannya.
Oleh karenanya, fenomena yang terus terjadi ini sejatinya menunjukkan kegagalan negara dalam menjaga stabilitas harga dan menyediakan pasokan yang cukup sesuai kebutuhan masyarakat.
Read more info "Pecah Rekor, Harga Telur Makin Horor" on the next page :
Editor :Esti Maulenni