Ramah Dalam Dakwah

SIGAPNEWS.CO.ID - Sebagai seorang muslim dan pengemban dakwah, sifat yang penting dalam menarik simpati orang lain dan mencapai tujuan dari suatu pertemuan adalah dengan memiliki ekspresi wajah yang ceria, bertutur kata yang baik dan sopan, menunjukkan rasa penghormatan kepada orang lain, serta bersikap lembut dan toleran. Sikap seperti itu dapat menumbuhkan kebaikan, perasaan sayang, persahabatan, dan persaudaraan.
Nabi Muhammad SAW juga menekankan pada umatnya untuk senantiasa menampilkan ekspresi wajah yang ceria dalam setiap kesempatan. Sikap yang penuh kebaikan seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan perasaan yang baik dan hangat dalam jiwa manusia yang berakhlak.
Seperti dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim. Dari Abu Dzarr r.a. bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda.
"Jangan pernah menganggap remeh kebaikan walaupun hanya dengan menunjukkan wajah ceria kala bertemu saudaramu."
Yang dimaksud dengan wajah ceria adalah wajah yang memperlihatkan kegembiraan dan perasaan yang lembut, bukan dengan wajah yang mengindikasikan muram dan perasaan negatif seperti dahi yang berkerut. Menurut Nabi Muhammad SAW, kita dilarang untuk bersikap meremehkan kebaikan yang kecil, seperti menunjukkan rasa suka dan wajah ceria kepada sesama kita.
Dalam hadist hasan lain yang diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi. Dari Abu Dzarr r.a. Ia menyatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah. Engkau menyerukan kebaikan dan melarang kemungkaran juga sedekah. Engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah. Engkau menyingkirkan gangguan, duri, dan tulang dari jalanan juga merupakan sedekah. Dan engkau menuangkan air dari ember mu ke ember saudara mu juga sedekah."
Selain wajah ceria tentu saja dalam berdakwah kita juga harus memperhatikan tutur kata yang baik, yang tepat, yang tidak menyakiti hati pendengarnya. Sesungguhnya perkataan yang baik akan melindungi seseorang dari api neraka. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim dari Addi bin Hatim r.a. bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Takutlah kalian terhadap api neraka meskipun hanya dengan setengah biji kurma. Maka, barang siapa tidak mempunyai setengah biji kurma, hendaklah ia berkata yang baik."
Dalam artian ini, maksudnya adalah untuk membangun suatu penghalang yang kokoh antara diri kita dengan Neraka Jahanam. Penghalang ini dapat dibangun dengan cara menyedekahkan setengah biji kurma, atau jika seseorang tidak mempunyai setengah biji kurma, maka ia dapat menghadirkan nasihat, arahan, atau hal lainnya dengan cara yang baik. Dengan demikian, seseorang sudah melakukan hal yang bermanfaat untuk akhiratnya dan melindungi diri dari siksa Neraka Jahanam.
Read more info "Ramah Dalam Dakwah" on the next page :
Editor :Esti Maulenni