Sekularisme Langgengkan Impian Nikah Beda Agama

Namun, anehnya manusia pada saat ini lebih mengedepankan memenuhi hawa nafsunya dibanding rasa iman dan takwa terhadap tuhannya, bahkan ia rela berjalan di atas larangan syariat.
Menjual keimanannya hanya karena wanita juga dunia. Padahal semua itu akan sirna tatkala semuanya pudar karena usia maupun zaman.
Allah sangat mengecam keras agar tidak menukarkan agama Allah dengan dunia, seperti firman Allah dibawah ini.
“Janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa..” (QS. al-Baqarah: 41).
Atau pada surah Q.S Al-Hadid yang menjelaskan bahwa dunia hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan.
“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah diantara kalian serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur, dan diakhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. al-Hadid: 20).
Jadi, sangatlah rugi jika kita menjual keimanan dengan dunia yang fana ini semata mata demi rasa cintanya terhadap makhluk melebihi tuhannya yang menciptakannya.
Dalam daulah Islamiyah, Khilafah akan benar-benar menjaga akidah setiap ummatnya. Ia tidak mencampurkan haq juga yang batil. Tidak akan membuka jalan untuk rakyatnya menuju zina ataupun hal-hal yang bisa berpotensi jatuh kepada kemaksiatan.
Aturannya jelas, jika suatu insan ingin menikah namun terhalang perbedaan keyakinan, maka pasangan yang belum Islam (kafir) akan diislamkan terlebih dahulu.
Karena, 2 insan yang sama-sama satu keyakinan pun, belum tentu bisa mencapai kata sakinah, mawadda, warohma pada mahligai rumah tangganya, apalagi sampai berbeda keyakinan bagaimana ia bisa mencapai keberkahan dalam rumah tangganya.
Bagaimanapun, jika Islam sebagai pedomannya. Ia tidak akan berani untuk melanggar hukum-hukum Allah. Ia tahu esensi dari pernikahan itu. Ibadah yang sangat sakral dan terpanjang yang dilakukan oleh 2 insan.
Ia akan berusaha bagaimanapun juga agar rumah tangganya tidak hanya berlangsung di dunia tapi juga di surga kelak. Ia tahu jika ingin meraih Ridho Allah, ia tidak akan memulainya dengan hal yang tidak Allah ridhoi.
Allahualam Bishowwab.
Read more info "Sekularisme Langgengkan Impian Nikah Beda Agama" on the next page :
Editor :Esti Maulenni