Islam Menjamin Pemenuhan Hak Anak
SIGAPNEWS.CO.ID - Peringatan hari anak nasional menjadi agenda rutin tiap tahunnya dan diperingati setiap tanggal 23 Juli. Puncak dari peringatan tersebut dilaksanakan pemerintah melalui kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (KPPPA) mengangkat tema, "Anak Terlindungi Indonesia Maju."
Menurut Menteri PPPA penerima penghargaan kota layak anak meningkat terkategori dari tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan komitmen pemimpin daerah mewujudkan pemenuhan hak anak. antara.com 23/7/2023
Acara peringatan hari anak digelar setiap tahun dengan meriah, termasuk pemberian penghargaan Propinsi, kabupaten dan kota layak Anak. Namun faktanya, nasib anak makin memprihatinkan. Stunting, kekerasan seksual, layanan kesehatan, Pendidikan, dan lain sebagainya. Semua itu masih menjadi persoalan yang menimpa anak di sistem sekuler kapitalis.
Anak adalah aset berharga yang merupakan generasi penerus bangsa. Peringatan Hari Anak nasional sebagai pengingat akan pemenuhan hak-hak anak terpenuhi. Dipastikan anak mendapat asupan gizi yang baik dan cukup untuk tumbuh kembangnya, juga mendapatkan pendidikan yang bagus dan mumpuni sehingga anak bisa berprestasi dengan kreasi karya yang dihasilkannya untuk membangun negeri dan diberikan juga perlindungan untuk menciptakan rasa aman, sehingga mereka bisa hidup tentram sejahtera aman sentosa.
Islam memandang seorang anak adalah amanah bagi orang tuanya. Islam juga menjadikan negara sebagai pihak yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhannya, baik sandang, pangan, maupun papan. Juga kebutuhan akan layanan kesehatan dan pendidikan serta perlindungan dan keamanan.
Pada masa kekhilafahan umar bin khattab pernah membuat kebijakan untuk menyantuni setiap anak setelah lepas persusuan dari ibunya. Namun akibat dari kebijakan itu banyak para ibu yang melepaskan persusuan sebelum waktunya hanya ingin mendapatkan santunan anaknya dari Kholifah .
Setelah Umar mengetahui hal tersebut, Umar merasa bersalah atas kebijakan yang di buatnya, karena sudah memutus hak anak dari persusuan ibunya, maka untuk menebus kesalahannya, Umar kemudian membuat kebijakan baru yaitu dengan memberikan santunan kepada setiap anak semenjak ia di lahirkan ke dunia .
Dalam pandangan Islam bukan dari sisi kesejahteraan saja yang diperhatikan, Namun untuk membentuk kepribadian anak juga sangat diperhatikan. Karena anak akan melalui proses panjang dalam tumbuh kembangnya yang akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat anak berinteraksi dan hidup di dalamnya.
Proses utama dalam hal ini tentunya melibatkan aspek anak sendiri, peran masyarakat yang terikat dengan pemikiran, perasaan, dan aturan yang sama serta hadirnya negara sebagai pelindung dan pengurus rakyatnya .
Pembentukan kepribadian dalam Islam adalah menjadikan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Dan semua itu didapat dari pendidikan keluarga , adanya kontrol masyarakat sebagai penjaga dan negara harus mengedukasi dengan adanya tayangan atau tontonan yang mendidik, tidak membiarkan tayangan atau konten-konten yang merusak dan juga negara memberlakukan aturan atau hukum yang bisa memberikan efek jera kepada setiap pelaku tindak kriminal dan kepada setiap pelaku kemaksiatan.
Tumbuh kembang anak didukung pula dengan kesehatan tubuh, tentunya Islam menjamin kesehatan rakyatnya dengan menyediakan fasilitas rumah sakit beserta perangkatnya di berikan cuma-cuma.
Di dalam HR-Muslim, Rasulullah Saw. Beliau berkedudukan juga sebagai kepala negara, pernah mendatangkan dokter untuk mengobati salah seorang warganya Ubay. Saat Nabi Saw mendapatkan hadiah dokter dari Muqauqis, Raja Mesir, beliau pun menjadikan dokter itu sebagai dokter umum bagi seluruh warganya.
Read more info "Islam Menjamin Pemenuhan Hak Anak" on the next page :
Editor :Esti Maulenni