Momentum Maulid Nabi Muhammad SAW, Menumbuhkan Rasa Cinta
SIGAPNEWS.CO.ID - Tidak lama lagi umat Islam akan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yang merupakan salah satu dari hari besar umat Islam. Setiap tahun di bulan Rabiul Awal, diisi dengan berbagai acara untuk memeriahkan momentum ini. Allah SWT menganjurkan kepada umat muslim, untuk bersholawat atas Nabi dan juga memperbanyak bacaan sholawat. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-ahzab ayat 56 yang artinya:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya".
Maulid Nabi adalah peringatan hari lahir Rasulullah SAW, manusia paling mulia yang lahir dari keluarga Bani Hasyim di Mekah. Tepatnya pada hari Senin, 12 Rabiul Awal di tahun Gajah. Makna Maulid Nabi sendiri sebagai bentuk penghormatan dan pengingat juga keteladanan kepada beliau, yang dapat menyatukan kaum muslimin di seluruh dunia.
Dalam masyarakat pada umumnya, banyak tradisi yang dilakukan untuk memperingati Maulid seperti tadarus Al-Qur'an, membaca sholawat, berpuasa, bersedekah, dan masih banyak lagi. Berbagai acara tabligh akbar, juga sering dijumpai saat hari besar Maulid Nabi. Peringatan ini tidak sekedar dalam rangka memperingati hari lahir Nabi saja, akan tetapi banyak hikmah yang dapat kita ambil diantaranya:
1. Wujud rasa bahagia dan gembira atas kelahiran Nabi, yang memberikan manfaat di dunia dan akhirat.
2. Hari penuh keagungan dan sukacita.
Hal ini sangat dirasakan dengan hadirnya sosok mulia dan sempurna, juga keberadaannya dijadikan suri tauladan bagi umat. Seperti tertulis dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang artinya:
"Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah."
3. Manifestasi kasih kepada Rasul.
Semua itu termasuk sebagai kesempatan untuk memperkuat kembali kasih kita kepada beliau, dan untuk mengikuti teladan serta ajarannya secara menyeluruh. Dengan mencintai Nabi, termasuk bentuk cinta kita terhadap Allah SWT. Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 31 yang artinya:
Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
4. Menerapkan akhlak terpuji Nabi Muhammad SAW.
Merayakan Maulid Nabi bukan sekedar acara seremonial saja, akan tetapi lebih kepada meningkatkan amal kebajikan serta menerapkan sikap terpuji, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah.
Dengan momentum Maulid Nabi ini, semoga semakin menumbuhkan rasa cinta kita kepada Rasulullah SAW. Serta meningkatkan ketakwaan yang hakiki, yaitu takwa yang bersifat total dalam aspek kehidupan, bukan bersifat temporal semata melainkan di setiap waktu.
Dengan menjalankan perintah dan meninggalkan segala larangan Allah SWT, sebagaimana yang Nabi kita ajarkan merupakan bentuk ketaatan manusia terhadap Sang Kholik. Senantiasa tunduk dan patuh kepada-Nya menjadikan pedoman hidup dalam segala aktifitas, baik dimensi ibadah ritual, akhlak maupun hubungan antar manusia. Sehingga semua itu akan membawa kita dalam keberkahan baik dunia maupun akhirat.
Wallahu a'lam bishawab
Editor :Esti Maulenni