Media Islam Yang Mampu Mencerdaskan Umat

SIGAPNEWS.CO.ID - Diketahui bahwa media adalah instrumen strategis untuk mencerdaskan umat, namun akibat kapitalisme peran media telah di sesatkan sebagai corong menyebarluaskan kepentingan pihak tertentu, seperti apa yang dinyatakan oleh wapres Ma'ruf Amin bahwa media memiliki peran strategis dan menjaga stabilitas politik dalam menjelang pemilihan umum (pemilu)2024.
Wapres menggaris bawahi integritas media sebagai salah satu faktor tertentu dalam mengatasi tantangan seperti disintegrasi bangsa dan penyebaran hoaks, ia menekankan agar media jangan menjadi corong para provokator yang menyebarkan kebencian dan permusuhan, dia juga berpesan kepada insan media penyelenggara dan peserta pemilu untuk terus menjaga keutuhan bangsa serta mengingatkan agar jangan mengorbankan kepentingan bangsa dan negara hanya karena keinginan untuk memenangkan kontestasi pemilu.
Bahwa integritas daripada media itu, ia kira menjadi sesuatu yang harus dijaga karena perannya sangat besar, ujar wapres dalam wawancara dengan TVRI pada program dialog kebhinekaan dengan tema memelihara keteduhan dalam menyongsong pemilu 2024 sebagaimana keterangan tertulis yang diterimanya, dikutip viva.com.id, Jakarta Sabtu 9 September 2023.
Untuk mencermati pernyataan wapres tersebut, ada baiknya kita sebagai dari masyarakat negeri ini, marilah sejenak kita menengok ke belakang, bahwa sejatinya siapa yang saat pemilu menggumbarkan provokasi demi menjatuhkan pihak lawan, yang justru menggunakan media untuk "menghajar" pihak-pihak yang tidak sejalan dengan keinginan mereka
Bukankah kita juga pernah berada pada satu masa, bahwa salah satu platform media sosial diposisikan bagai Medan laga untuk perang ide dan argumentasi, sampai-sampai mereka menghalalkan segala cara dengan menggunakan akun-akun robot, lantas apakah karena kedua kubu yang saat itu sempat begitu kontra tetapi akhirnya kini malah menjadi satu kubu, sehingga pernyataan wapres tersebut seolah menandakan kubu penguasa sedang mencari mangsa baru yang berbeda pemikiran, jika demikian adanya kita katakan bahwa pernyataan tersebut tendensius, dengan kata lain adalah indikasi akan adanya pihak baru yang memang sedang disasar atau diancam dengan sindiran verbal agar pihak tersebut tidak berani memberikan wacana apapun terhadap masyarakat.
Tidak bisa dipungkiri bahwa media adalah salah satu pilar sebagai instrumen untuk menyebarkan kebebasan berekspresi dan ide sekuler liberal, dalam sistem demokrasi nyatanya media juga menjadi alat politik, dengan media itu mereka selaku para kapitalis pun beranggapan bisa membeli suara dan inspirasi rakyat, juga memainkan opini publik serta berupaya mengamputasi ide-ide yang mereka anggap oposisi, dalam kaitannyaq dengan ranah politik praktis, ketika para pemodal berafiliasi dengan kelompok politik, akan membuka peluang untuk mentransformasikan gagasan politik tertentu dalam meraih dukungan publik.
Dalam meraih dukungan publik mereka juga tidak akan segan menipulasi kebenaran agar sesuai kehendak dan kepentingan mereka selaku pemilik modal, hal ini jelas mudah bagi mereka untuk pengendali jejaring konglomerasi media bahkan bisa disebut telah mengambil alih dan terus mendominasi arus media di Indonesia, akibatnya media kian jauh dari independensi, hakikat, dan integritasnya sebagai penyampai berita, informasi dan kebenaran. Sebaliknya media justru rawan menjadi instrumen penyesatan, bahkan sangat mungkin memiliki tendensi untuk menyembunyikan kebenaran.
Read more info "Media Islam Yang Mampu Mencerdaskan Umat" on the next page :
Editor :Esti Maulenni