Peringatan Hari Ibu "Perempuan Berdaya Indonesia Maju" Solusikah?
Setiap 22 Desember setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Ibu Nasional. Peringatan ini setiap tahunnya mengusung tema yang berbeda. Tahun ini Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA) merilis tema Hari Ibu 2023 yaitu, "Perempuan Berdaya, Indonesia Maju". Setidaknya sudah 6 tahun dari 2017, peringatan Hari Ibu selalu bertemakan pemberdayaan ibu, yang dimaknai Ibu yang menghasilkan materi/uang.
Pakar ekonomi dari UGM, Poppy Ismalina Ph.D membenarkan bahwa perempuan memilik pengaruh besar terhadap perekonoomian bangsa. Menurut hasil penelitiannya sendiri, UMKM sebagai penyokong utama perekonomian Indonesia (99,99%) dan kontributor terbesar bagi PDB (60,5%), 60 persennya dikelola perempuan. (Newsindonesia.com,18/12/2022).
Namun, peran besar pada perempuan nyatanya tidak dibarengi dengan kualitas hidup perempuan. Sebagaimana maraknya kekerasan pada perempuan di tempat kerja maupun di rumah, tidak sedikit para perempuan menjadi korban KDRT.
-Pemberdayaan ala kapitalisme-
Dari berbagai pihak ingin meningkatkan peran perempuan agar tidak dianggap lemah. Pendidikan dan kesempatan kerja bagi mereka harus sama dengan laki-laki. Solusi ini yang terus digaungkan oleh para pegiat gender agar perempuan berdaya, memiliki kemampuan yang setara dengan laki-laki, dan mampu bersaing.
Feminisme menerangkan perempuan berdaya jika dapat menaikkan derajat mereka. Salah satunya dengan menciptakan keadilan gender, antara perempuan dan laki-laki.
Atas dasar pemikiran ini diyakini selesailah persoalan perempuan. Pemberdayaan ekonomi terhadap perempuan terus digenjot, para ibu di giring untuk menghasilkan penghasilan sendiri agar tidak bergantung pada suami. Berbagai pelatihan diarahkan untuk meningkatkan keahlian agar mampu berwirausaha baik di offline maupun online. Untuk online, salah satunya ada e-commerce yang mendorong perempuan agar produktif walaupun hanya mengurus anak dan rumah, namun tetap bisa terlibat kegiatan ekonomi.
Inilah potret pemberdayaan perempuan dalam perekonomian keluarga, juga negara. Perempuan dipaksa untuk keluar rumahnya untuk bekerja.
Ketika perempuan kesulitan mengerjakan tugasnya sebagai pekerja dan seorang ibu, maka mereka bisa berbisnis online hanya dari rumahnya.
Namun itu tetap saja mengalihkan peran utamanya sebagai seorang ibu. Inilah pemberdayaan perempuan dalam sistem kapitalisme saat ini, perempuan disebut "berdaya" ketika menghasilkan materi atau uang.
Di sisi lain, lapangan pekerjaan saat ini banyak yang membutuhkan pekerja perempuan daripada laki-laki. Ditambah pula sulitnya untuk para suami dalam mencari nafkah dalam sistem saat ini. Akibatnya lagi dan lagi, perempuanlah yang akhirnya menjadi tulang punggung keluarga. Alhasil, pertukaran posisi antara perempuan dan laki-laki benar-benar terjadi. Dan ini tidak sesuai dengan fitrahnya.
Berbicara terkait dengan dampak krisis ekonomi, maka hal tersebut bukan hanya pada perempuan tetapi juga pada laki-laki. PHK besar-besaran nyata terjadi dan tak sedikit tulang punggung keluarga kehilangan pekerjaan. Sehingga dapat kita lihat bahwa permasalahan pada perempuan maupun laki-laki adalah akibat dari diterapkan sistem kapitalisme saat ini.
Read more info "Peringatan Hari Ibu "Perempuan Berdaya Indonesia Maju" Solusikah?" on the next page :
Editor :Esti Maulenni