Kobaran Semangat Dalam Menegakkan Syariat

Hidup ini beragam dari arah yang berbeda menempuh perjalanan yang berbeda dan untuk mencapai tujuan akhir yang berbeda pula. Terdapat juga persamaan mencapai tujuan yang sama dengan amalan yang berbeda ataupun sama. Pada kali ini berfokus kepada yang beragama Islam dalam satu pegangan pedoman tetapi berbeda dalam menanggapi serta mempraktikkannya. Tidak masalah jika memiliki perbedaan selagi itu diterima dan tidak termasuk bagian dari pelanggaran hukum. Kita sebenarnya sama hanya saja menerima informasi dalam pemahaman tidak selalu sama. Makanya perlu diskusi peluang untuk bertanya meminta jawaban ataupun Sebagai bahan pertimbangan.
Berguru yang kadang juga ditemui tidak selalu sama dengan informasi yang kita dapatkan sebelumnya. Biasanya meskipun beda tujuannya sama yaitu menggunakan dalil syara Alquran, As-sunah,Ijmak ,dan Qiyas. Ada juga yang sengaja memberi pemahaman yang keliru bertujuan merusak demi menyebarkan informasi yang membingungkan. Sehingga kejadiannya tidak sesuai dengan kepribadian Islam sebagaimana mestinya karena sudah di campur aduk. Makanya dalam berguru kita juga harus pilih dengan melihat Bagaimana latar belakang, kebiasaan yang dilakukan, Bagaimana cara pola berpikir dan tingkah lakunya.
Pro dan kontra tidak bisa berjauhan selalu ada sebagaimana hidup berpasangan ada yang baik lawannya buruk, bener lawannya salah, dan semuanya juga demikian. Ketika kita memahami betul bagian dari jamaah yang benar-benar menjunjung tinggi dan memelihara dalil syarak sebagai hukum yang harus diterapkan. Rajin merangkul saudara saudari untuk diingatkan kembali supaya tetap berada di jalan yang lurus. Memperbaiki diri sekaligus menyebarkan ilmu yang sudah kita dapatkan supaya tidak lupa juga mendapatkan pahala jariyah.
Ketika kita sudah memahami sesuatu hal dan menemui hal yang tidak sama dengan pemahaman merasa perlu memberitau yang mana benar dan yang mana pula untuk ditinggalkan. Begitulah indahnya ukhuwah berdasarkan aqidah saling mengikat dengan kecintaan karena Allah. Kesalahan yang tidak diketahui seperti samar sejak kita tegaskan sesuai ajaran nantinya Islam akan bersinar kembali. Semangat terus untuk melakukan perbaikan di muka bukan karena sok bisa sok suci lebih baik dari yang lain. Justru kita salahmu dan diberi tahu sama lain kita tidak ingin kesalahan itu dilakukan oleh orang lain sebagaimana kita sudah tertunjuki.
Sampaikanlah kebenaran dan janganlah berhenti karena yang namanya kesalahan harus ditinggalkan bukan untuk diteruskan. Jika mendapatkan respon yang jelek dari orang lain tidak baper karena bisa jadi ketidakpahaman membuatnya memiliki pemahaman yang lain. Ketika memilih untuk diam pada saat itulah kita melakukan kesalahan besar seperti halnya yang disebutkan sebagai setan yang bisu. Mengetahui kebenaran namun mendiaminya dan tidak peduli dengan orang lain.
Editor :Esti Maulenni