Memahami Bukan Memarahi

Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dan melihat sesuatu dengan penilaian yang juga beda. Kita bisa menyamakan perbedaan dengan musyawarah, kesepakatan dan untuk bersama.
Tetapi tidak semua hal bisa dilakukan seperti itu, hobi itu susah untuk ditinggalkan karena melakukannya memiliki rasa bahagia tersendiri. Yang mungkin tidak dipahami sama yang lain karena menilai tidak sama dengan yang mengalami.
Sesuatu yang mubah yang disukai belum tentu yang lain dan sebaliknya. Mengedepankan ego merusak kondisi hati dan perpecahan. Hal yang sebenarnya boleh dilakukan dihalangi untuk tidak boleh dilakukan. Permintaan secara terus-menerus seperti mengintimidasi dan menjadi tertekan.
Setiap diri memahami adanya kebebasan yang bisa menghibur hati dalam ranah tidak dilarang sama agama. Tidak bisa menghakimi seseorang untuk harus ikut dengan kemauan kita.
Sebagian besar secara bersama ada saatnya butuh waktu untuk menenangkan pikiran, hati, dan jiwa terhadap hal yang sudah melelahkan dan membosankan.
Ini bukan berarti mendzolimi satu sama yang lain melakukannya setelah terpenuhinya kewajiban. Lihat kondisi juga mengutamakan hobi juga tidak bisa pada saat urusan masih banyak dan berantakan tidak terurus.
Mungkin butuh refreshing mengistirahatkan diri, namun bukan berarti selalu saja sengaja meninggalkan kewajiban yang ada.
Setiap dari kita menghargai keinginan yang sifatnya positif dan bahkan memberi dukungan terasa lebih bersemangat. Seperti dalam hal tugas dakwah, suka baca buku, dan pekerjaan yang sulit dihindari. Saling membantu dan bekerjasama untuk hal yang lainnya juga demikian. Upaya mencapai tujuan terasa lebih ringan saling memberi ide untuk kemajuan bersama juga.
Editor :Esti Maulenni