Cobalah Untuk Menyimak dan Memahami

SIGAPNEWS.CO.ID - Sebagian masyarakat saat ini dalam menentukan sistem kehidupannya selalu dihadapkan dalam dua pilihan yaitu sistem otoriter atau demokratis, seakan-akan tidak ada pilihan lain.
Bahkan ketika ditawarkan model sistem lain yang berbasis norma-norma agama yang bersumber dari kitab suci, mereka langsung mengklaim bahwa itu berbahaya bagi demokrasi.
Jadi demokrasi itu seperti yang disakralkan bisa memberikan penyelesaian bagi negeri padahal banyak dari ilmuwan politik barat sendiri yang mengkritik mekanisme sistem demokrasi.
Faktanya demokrasi hanya melahirkan hukum besi demokrasi dan hukum besi oligarki, Sehingga hukum seakan-akan di kontrol atas nama rakyat, padahal pada faktanya rakyat itu tidak pernah berdaulat karena rakyat hanya berperan ketika saat memilih dalam pemilu saja setelahnya rakyat tak bisa berbuat apa-apa.
Selain itu teori demokrasi yang meletakkan kedaulatan di tangan rakyat pada nyatanya hanya melahirkan kedaulatan pada tangan segelintir orang yang memiliki kekayaan sedangkan yang tak memiliki kekayaan hanya jadi sapi perahan.
Hal ini berbeda dengan Islam, dalam Islam kedaulatan itu berada pada Sang pencipta yang menciptakan rakyat (manusia) yaitu Allah Swt yang aturannya termaktub dalam kitab suci Al Qur'an.
Oleh karena itu kebenaran hanya milik Allah semata bukan berada di tangan manusia sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 147 berikut :
"Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu."
Maka, sudah saatnya masyarakat khususnya kaum muslim yang mengaku beriman kepada Allah untuk mengambil sistem hukum yang berasal dari kitabullah.
Read more info "Cobalah Untuk Menyimak dan Memahami" on the next page :
Editor :Esti Maulenni