Pemerintahan Bisa Ambruk

Faisal Basri ekonom senior menyoroti antara kekuatan negara dan korporasi sudah menyatu. Sehingga jika kolaborasi terbentuk antara pejabat dan pengusaha yang terikat pada kepentingan akan berdampak kepada publik.
Tidak baik negara bertindak sebagai pengusaha atau pengusaha bertindak sebagai negara maka perlu pihak ketiga yaitu masyarakat nantinya masing-masing berada sesuai posisi. Peraturan yang ada pun perlu dikuatkan lagi supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara juga menanggapi bahwa selama ini berjalan dengan baik meskipun berada di kondisi berat. Argumen yang dilontarkan akan selalu jadi bahan masukan dan perlu ditanggapi kembali supaya ketakutan ataupun keraguan bisa terjawab.
Sebelumnya banyak pejabat publik mengakui lebih enak menjadi pengusaha dibanding pejabat. Selain itu ketika pejabat ikut berbisnis menjadi tanda tanya antara kepentingan negara dan kepentingan pribadi penyatuannya memicu konflik.
Seperti kasus dugaan dan sindiran berbisnis PCR kesannya kesempatan berlipat-lipat. Ada aturan yang mengatur sekaligus terdapat proses jual beli.
Kecacatan yang terjadi tidak cukup memfokuskan pada moral saja tetapi perlu analisis sebab-akibat yang lainnya. Potensi kerusakan yang terjadi seperti benih yang akan terus menjalar terdapat akar yang hidup. Penghentian kasus lebih optimal akarnya mati dan benihnya juga ikut mati.
Berawal dari perpolitikan demokrasi berbiaya mahal dan biasanya minta bantuan suara termasuk didalamnya pembiayaan dan penawaran yang menghantarkan kepada kursi. Wajar saja kita katakan bisa terjadi potensi terbentuk perjanjian untuk saling membantu satu sama lain supaya saling menguntungkan. Kebijakan akan berpengaruh pula yang namanya kepentingan menjadi ambisi yang manis.
Read more info "Pemerintahan Bisa Ambruk" on the next page :
Editor :Esti Maulenni
Source : bisnis.tempo