Setelah Minyak Langka, Terbitlah Kenaikan Elpiji

Dampak memberatkan rakyat tidak menjadi prioritas perhatian karena sejak awal UU merestui liberalisasi migas. Meski negeri ini memiliki sendiri kekayaan migas, namun rakyat tak bisa menikmati pemanfaatannya dengan murah bahkan gratis karena justru negara menyerahkan pengelolaan dan memberikan keuntungan terbesarnya pada swasta.
Rasulullah bersabda, "Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api". (HR. Abu Dawud dan Ahmad). Hadits tersebut menyatakan bahwa kaum Muslim (manusia) berserikat dalam air, padang rumput, dan api. Dan bahwa ketiganya tidak boleh dimiliki oleh individu.
Dalam Islam ada tiga macam kepemilikan, kepemilikan individu, kepemilikan umum dan kepemilikan negara. Kepemilikan umum adalah izin Allah selaku pembuat hukum kepada masyarakat untuk memanfaatkan benda-benda secara bersama-sama. Kepemilikan umum berlaku pada tiga hal: pertama, setiap sesuatu yang dibutuhkan masyarakat umum seperti lapangan.
Kedua, sumber alam (barang tambang) yang jumlahnya tidak terbatas, seperti sumber minyak. Ketiga, benda-benda yang sifatnya tidak dibenarkan dimonopoli seseorang seperti sungai. Negara tidak boleh mengalihkan hak milik individu menjadi hak milik umum. Pemilikan umum bersifat tetap berdasarkan jenis dan karateristik kekayaan, bukan berdasarkan pendapat negara.
Maka negara hanya berhak menjadi wakil dari rakyat untuk mengelolanya, hasilnya diberikan sepenuhnya untuk kebutuhan rakyat, baik secara langsung misal dalam bentuk bahan bakar maupun dalam bentuk pembiayaan kebutuhan pokok rakyat lainnya selain sandang, papan dan pangan, yaitu kesehatan, pendidikan dan keamanan.
Hal ini meliputi sarana dan prasarana, laboratorium, perpustakaan, kurikulum pendidikan, gedung dan infrastruktur lainnya.
Negara tidak boleh menyerahkan pengelolaan hak milik umum kepada individu ataupun korporasi. Sebab nantinya peruntukannya berbeda, bukan pelayanan tapi bisnis jual beli. Sistem kapitalis memandang ketidakmampuan seseorang memenuhi kebutuhan pokoknya sebagai sesuatu yang nisbi, bahkan dianggap kelemahannya sebagai kesalahan.
Read more info "Setelah Minyak Langka, Terbitlah Kenaikan Elpiji" on the next page :
Editor :Esti Maulenni
Source : Detik