Hari Lansia Bukan Sekedar Bantuan Semata

Namun berbeda dalam sistem Islam, seorang anak meskipun sudah memiliki keluarga masing-masing, tetaplah bertanggungjawab atas orangtua mereka. Setiap individu dianjurkan untuk merawat, bahkan menafkahi kedua orangtuanya terutama yang telah berusia lanjut. Meskipun dari segi fisik lemah, tetapi kaum lansia harus diperhatikan keberadaannya, juga ada peran negara, yang berkewajiban mengurus, serta menciptakan iklim kondusif bagi lansia, agar mereka bisa hidup layak, hingga akhir usianya.
Dalam Islam, selain perintah kewajiban seorang anak terhadap orangtuanya, juga memiliki cara membentuk lingkungan yang kondusif, di antaranya ada peranan orangtua, yang berkewajiban mengasuh, menjaga, dan mendidik anaknya. Menyediakan sekolah yang berlandaskan akidah Islam, sehingga sejak kecil anak akan terjaga dari pemahaman asing, dan tumbuh dalam benaknya rasa kasih sayang kepada kedua orangtua.
Ketatnya aturan negara, untuk membuat jera, seperti memberikan sanksi, pada orangtua yang tidak bisa mendidik, dan menelantarkan anaknya, juga memberi hukuman bagi seorang anak, dengan sengaja membuang orangtuanya. Memberikan contoh perlakuan baik terhadap anaknya, maka akan mendorong kepekaan seorang anak, untuk menjaga dan merawat kedua orangtuanya.
Kemudian, jika seorang anak tidak mampu mengurus kedua orangtuanya dengan alasan syar'i, maka tanggungjawab dibebankan kepada keluarga besarnya. Tetapi jika masih tidak mampu juga, maka pemenuhan semua kebutuhan diambil alih oleh negara, hingga tercukupinya.
Hanya sistem Islam yang mampu menjamin, mensejahterakan, serta menyelesaikan problematika kaum lansia, hingga ke akarnya, juga bukan sekadar memberikan bantuan semata.
Wallahu'alam bishowab.
Read more info "Hari Lansia Bukan Sekedar Bantuan Semata" on the next page :
Editor :Esti Maulenni