Pro dan Kontra RUU KIA Membuat Dilema Kaum Ibu

Keberhasilan mereka diukur dari kemampuan mendidik anak-anaknya, sehingga menjadi anak yang sehat, sholeh/sholehah, beriman dan bertakwa, memiliki karakter serta kepribadian Islam yang kuat, serta menjadikannya sebagai generasi khairul ummah, juga pejuang Islam yang tangguh.
Dalam sistem Islam, nafkah perempuan ditanggung walinya. Islam pun memberikan hak kepada wanita, untuk terlibat dalam berinteraksi, seperti hal aktivitas ekonomi, perdagangan, pertanian, industri, serta melakukan transaksi di dalamnya, karena hukum bekerja bagi wanita, adalah mubah.
Dalam Islam, perempuan bekerja ditempatkan sesuai dengan feminitas, juga fitrahnya, yang penuh dengan kasih sayang, serta kelembutan, seperti guru, dokter, perawat, dan sebagainya.
Negara akan melarang pekerjaan yang merendahkan martabat kaum perempuan, dan mengeksploitasi tubuh mereka, seperti artis film, model, SPG, dan sebagainya. Serta mengatur jam kerja, agar tidak sampai melalaikan kewajiban sebagai Ummu warobbatul bait. Sehingga ketika mereka ada yang melahirkan, menyusui, tidak akan menimbulkan problem dan dilema.
Demikianlah kesempurnaan syariat Islam, mampu mengatasi seluruh problematika umat, termasuk menghadirkan kesejahteraan hakiki bagi kaum ibu. Sejarah mencatat dalam tinta emas peradaban gemilang, sepanjang 13 abad, telah membuktikan selama kurun waktu belasan tahun, diliputi oleh keberkahan, kebaikan, dan ketentraman, sehingga tidak akan didapati berbagai dilema terhadap kaum ibu.
Wallahua'lam bishowab.
Read more info "Pro dan Kontra RUU KIA Membuat Dilema Kaum Ibu" on the next page :
Editor :Esti Maulenni