Pelaku Syirik Hingga Dukun Bersertifikat, Pertanda Apa?

Dalam hal ini, banyak orang-orang berkelas atau yang mengenyam pendidikan tinggi, justru masih mempercayainya. Sehingga ketika memiliki keinginan, menderita penyakit, bahkan menginginkan kekayaan dan meminta dilancarkan urusannya, akan mendatangi dukun demi tercapainya tujuan mereka.
Semakin maraknya praktek perdukunan dan perilaku syirik di sistem saat ini, merupakan hal yang wajar-wajar saja. Karena semuanya itu dianggap sebagai hak asasi setiap manusia, meskipun perilaku tersebut menimbulkan keresahan disebagian masyarakat. Dalam sistem kapitalis sekuler, semua itu diberikan panggung untuk memperlihatkan kesyirikan mereka.
Sungguh miris, meskipun penduduk negeri ini mayoritas muslim, namun hal semacam itu dianggap bukanlah sesuatu yang akan menciderai akidah Islam. Sebab dalam sistem saat ini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan, termasuk berperilaku salah satunya adalah praktik syirik dan perdukunan ini.
Fenomena ini mengisyaratkan kelemahan iman yang tengah melanda penduduk negeri. Islam menjadi sebatas simbol dan aturannya hanya ibadah ritual saja, sehingga masih banyak yang meyakini praktik perdukunan dan takhayul.
Hal ini menjadi ajang bagi sekelompok orang untuk mendapatkan materi. Mereka berperan sebagai dukun, orang pintar, bahkan "kiai" agar tampak terlihat Islami.
Mereka mematok harga di setiap ajian yang ditawarkan. Jika dianggap sudah selesai, mereka akan mengeluarkan "sertifikat" untuk menguatkan kepercayaan konsumen agar terus mau mengeluarkan uang besar demi tujuannya.
Dari sini nampak jelas, tanpa disadari makin hari akidah kaum muslim makin melemah. Syiar kemusrikan makin masif dipertontonkan, para dukun aktif pula bermain media sosial.
Dalam hal ini, pemerintah menjadi pihak yang bertanggung jawab, tampak diam dan tidak serius menyelesaikan masalah kemusrikan. Bahkan ikut terang-terangan mempercayai praktik syirik, hingga memberi sinyal bahwa hal tersebut boleh dilakukan. Semua itu tidak dapat dipungkiri karena landasan aturannya adalah sekulerisme.
Read more info "Pelaku Syirik Hingga Dukun Bersertifikat, Pertanda Apa?" on the next page :
Editor :Esti Maulenni