Izinkan Konser Dendang Bergoyang Waspada Generasi Berakhir Malang

SIGAPNEWS.CO.ID - "Untung tak dapat diraih Malang tak dapat ditolak". Peribahasa ini cocok untuk menggambarkan sebuah musibah yang tidak diinginkan dan disengaja oleh manusia. Namun, apa namanya jika sebuah tragedi sengaja diulang kembali, itu bukan lagi musibah, hakikatnya menggambarkan kebodohan.
Tragedi Kanjuruhan seharusnya cukup jadi pelajaran, baik bagi masyarakat luas maupun aparat bahwa acara-acara yang bersifat kesia-siaan yang minim kebaikan justru mengundang kemalangan–harus dihindari dan dicegah sebelum terjadi.
Kehilangan nyawa adalah akhir segalanya bagi manusia, karena tidak ada lagi kesempatan kedua. Tentu nyawa-nyawa yang berguguran dalam tragedi Kanjuruhan tidak boleh dipandang sebelah mata, karena mereka adalah harapan keluarga atau bahkan masa depan bangsa. Hal ini hampir saja terulang kembali di negeri ini, seandainya jika konser berdendang bergoyang tidak dihentikan oleh aparat pada pergelaran hari kedua.
Konser Berdendang Bergoyang ini adalah festival musik yang diklaim penyelenggara sebagai konser musik terbesar sejak tahun 2018. Konser ini direncanakan akan diselenggarakan selama tiga hari yaitu tanggal 28–30 Oktober 2022 di Istora Senayan Jakarta.
Namun, ketika diselenggarakan di hari kedua jajaran aparat Kapolres Metro Jaya memutuskan membubarkan dan menghentikan berlangsungnya konser tersebut pada tanggal 29 Oktober pukul 22.10 WIB.
Hal itu dikarenakan penonton di konser tersebut mengalami over kapasitas, diketahui penonton mencapai sekira 21.000 orang, sedangkan kapasitas Gedung Istora Senayan maksimal untuk 10.000 orang saja. Akibatnya penonton berdesakan dan puluhan orang pingsan. Sedangkan panitia hanya menyediakan satu posko kesehatan dengan lima tenaga medis saja.
Selain pertimbangan keselamatan penonton yang terancam diduga beberapa penonton juga tengah meminum minuman keras di lingkungan konser tersebut–yang dapat menimbulkan kekacauan seperti perkelahian dan tindak kriminal lainnya.
Read more info "Izinkan Konser Dendang Bergoyang Waspada Generasi Berakhir Malang" on the next page :
Editor :Esti Maulenni