Generasi Z Dalam Kubangan Kapitalis

Kerusakan moral serta jauhnya dari pemahaman agama menjadikan standart berpikir generasi ini adalah nafsu belaka. Belum lagi aktivitas sehari-hari yang telah diwarnai oleh konten-konten yang tidak baik dan senonoh, bahkan tontonan yang melanggar agama. 4F telah melanda negeri-negeri kaum muslim menghancurkan sendi-sendi kehidupannya dari bibit unggul hingga generasi selanjutnya dirusak hingga tak tersisa semua terwarnai dan hancur dalam kubangan kemaksiatan yang merugikan umat.
Kapitalis Biang Kerusakan
Seperti kita ketahui sistem kapitalisme telah ercokol dan berkarat dalam tubuh umat hingga saat ini, membuat bablasanya tingkah laku dan perbuatan diluar kendali pemikiran dan otak tidak dapat bekerja dengan baik akibat dari lingkungan dan suasana yang diciptakan sistem kapitalis agar rusak dari segi akhlak, moral dan norma yang berlaku. Ini semua dimulai dari:
1.Kurangnya pengawasan orang tua
Pengawasan orang tua adalah faktor utama dalam menciptakan generasi yang berkualitas, namun sayang apa jadinya jika pengawasan orang tua terhadap anaknya kurang. Malah yang terjadi adalah terjadinya penyimpangan terhadap anaknya yang akan mengakibatkan bebasnya pergaulan sehingga dapat merusak ahklak anaknya. Apabila seorang anak memiliki ahklak kurang baik,apakah dia akan menjadi seorang generasi yang berkualitas? Tentu tidak atau lebih tepatnya hanya akan menjadi sampah masyarakat.
2. Penyalahgunaan gadget
Setelah kurangnya pengawasan orang tua,masalah yang ke dua adalah penyalahgunaan gadget. Saat ini hampir semua dan hampir setiap anak memiliki gadget,dengan adanya gadget anak-anak cenderung sibuk terhadap gadgetnya. Konten negatif yang di akses oleh anak-anak pada saat gadget di gunakan untuk melihat konten negatif atau di gunakan untuk nge game sampai lupa waktu, disitulah gadget di salah gunakan dengan aktivitas yang tidak berfaedah seharusnya gadget di gunakan untuk hal yang bermanfaat menghasilkan hal yang positif bagi dirinya dan ornag lain.
Read more info "Generasi Z Dalam Kubangan Kapitalis" on the next page :
Editor :Esti Maulenni