Dunia Menghadapi Resesi, Ekonomi Islam Sebagai Solusi

SIGAPNEWS.CO.ID - Dunia telah dihantui ketakutan dengan adanya resesi ekonomi, IMF sudah memprediksi bahwasanya tahun 2023 akan terjadi kegelapan dunia dalam bidang ekonomi. Berbagai negara mulai bersiap, termasuk Indonesia yang akan terkena imbas dari dahsyatnya resesi tersebut.
Dikutip Detik. Com, Ekonomi dunia tengah dilanda kekhawatiran akan terjangan badai resesi di tahun 2023. Kondisi ini sedikit banyak membuat masyarakat RI waswas perekonomian Tanah Air akan terpengaruhi.
Staf Khusus Wapres 2007–2014 dan Dosen Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin mengatakan, krisis yang melanda dunia saat ini berbeda dengan krisis yang bisa diidentifikasi dari kejadian di masa lalu. Karena itulah, penanganannya pun membutuhkan waktu tidak sebentar. (Detik.com.28/10/2022).
Jika mengkaji ulang, kembalinya resesi yang terus berulang, karena memang ekonomi yang berbasis kapitalisme rentan akan resesi, tidak tahan guncangan yang disebabkan oleh faktor internal ataupun eksternal, baik politik ataupun alam. Jadi selama kapitalisme yang menjadi fondasi perekonomian, maka akan terus terjadi resesi.
Bahkan yang kejam dari sistem ekonomi kapitalisme yaitu menguasai ekonomi hanya untuk segelintir para kapital saja, mereka dengan seenaknya mengeruk kekayaan yang bukan haknya. Bukti nyata di negeri ini, yang menikmati kekayaan hanya konglomerat saja, sementara rakyat miskin tidak bisa menikmatinya, bahkan untuk sekadar mengaksesnya pun mereka kesulitan.
Sistem ekonomi kapitalisme telah banyak memberikan kenestapaan, dunia di ujung kebangkrutan, belum lagi dampaknya meluas ke negeri-negeri muslim. Tentu ini tidak boleh dibiarkan, harus ada solusi alternatif untuk menghentikan dampak kerusakan dari resesi.
Solusi itu tidak lain kembali kepada sistem ekonomi Islam yang telah terbukti kuat menghadapi berbagai tantangan ekonomi, karena ekonomi Islam bergerak pada sektor riil sehingga tidak mudah rapuh, juga alat tukar berbasis dinar dan dirham yang selalu stabil sepanjang masa. Sedangkan ekonomi kapitalisme, ia berbasis sektor non riil dan uang kertas sehingga sangat rapuh, ditambah sistem keuangan ribawi yang sangat membuat ekonomi hancur.
Sedang dalam Islam jelas riba adalah haram, maka pola keuangan ribawi tidak ada dalam sistem ekonomi Islam. Allah Swt. telah menjelaskan dalam Al Qur'an Surat Al-Baqarah: 275
"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (TQS. Al-Baqarah: 275)
Dengan demikian, untuk menghadapi resesi jalan satu-satunya hanya menjadikan sistem ekonomi Islam sebagai fondasi perekonomian yang wajib diterapkan oleh negara yang berasaskan sistem Islam kafah. Mewujudkannya merupakan perkara yang urgen, untuk segera diambil sebagai solusi alternatif. Dunia butuh sistem sahih ini, yang berasal dari Sang Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan yakni Allah Swt. Sudah terbukti dan tidak diragukan lagi, dunia menuju tatanan baru yang lebih baik, Insyaallah.
Wallahualam bissawab.
Editor :Esti Maulenni