Ramadhan Mulia, Ta'at Pada Syariatnya

foto ilustrasi. net
Sebulan penuh, seluruh Umat Islam menjalankan Ibadah puasa dibulan Suci Ramadhan. Hanya diwajibkan bagi setiap muslim yang beriman, untuk menjalankan ibadah puasa ketika telah memenuhi Syaratnya.
Kapankah ramadhan pertama kalinya dilaksanakan?
Allah mewajibkan puasa Ramadhan pada tahun kedua hijriah. Pada waktu itu Baginda Rasulullah SAW menerima perintah dari Allah Subhanahu Wata'ala untuk memindahkan arah kiblat, dari Baitul Maqdis di Palestina ke Baitullah di Makkah Al Mukarrohmah.
Ada tiga tahapan puasa yang dilakukan pada saat itu, awalnya Rasulullah melakukan puasa Asyuro dan 3 hari pertengahan bulan. Puasa yang biasa beliau dan umat dahulu jalani, sampai akhirnya Allah Subhanahu wata'ala turunkan ayat tentang wajibnya berpuasa di bulan Ramadhan, QS Al Baqarah ayat 183 :
Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Allah Subhanahu wata'ala menyeru kepada orang beriman, akan wajibnya berpuasa agar menjadi hamba yang bertakwa.
Pada tahapan kedua, di awal-awal ramadhan, Umat saat itu diberi pilihan. Boleh membatalkan puasa dengan membayar fidyah.
Namun seketika berubah, ketika Allah Subhanahu wata'ala menyeru, "barang siapa diantara kamu hadir di negeri itu, maka berpuasalah di bulan itu".
Maka setelah itu, bagi mereka yang tidak berpuasa karen udzur syar'i apakah karena sakit, dalam perjalanan, usia lanjut atau haid, selain membayar fidyah tetap mengganti puasanya di bulan lain.
Tahapan ketiga, ketika Umar bin Khatab mendatangi istrinya, padahal saat itulah waktu dimana dia tidak boleh mendatanginya.
Kemudian Allah Subhanahu wata'ala berfirman dalam QS Al Baqarah ayat 187, yang menerangkan bahwa apa-apa saja yang tadinya Allah halalkan di waktu dan bulan sebelum dan sesudahnya, kecuali di bulan mulia ini. Di waktu tertentu, sesuatu yang halal tadi Allah Subhanahu wata'ala haramkan. Dari mulai waktu berakhirnya sahur hingga saat berbuka, maka seluruh umat Islam yang menjalani ibadah puasa harus mampu menahan dirinya dari rasa haus, lapar dan nafsu. Tentunya menundukkan dirinya kepada yang Allah Ridhoi.
Kemudian ayat ini menjadi penyempurna puasa di bulan suci ramadhan. Untuk itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk tetap menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramadhan dengan berbagai ketentuannya. Karena amat di sayangkan jika bulan ini berlalu, tanpa ada banyaknya aktivitas amal perbuatan yang berbuah pahala, jika tidak dikerjakan atau malah ditinggalkan.
Bagaimana Agar Meraih Keutamaan Ramadhan?
Agar dapat meraih keutamaan Ramadhan, yang bisa kita lakukan adalah:
Pertama, Bulan diturunkannya Al Qur'an, Allah Subhanahu wata'ala berfirman dalam QS Dukhan ayat 3
:
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan".
Keistimewaan bulan ramadhan, karena di bulan ini Allah Subhanahu wata'ala menurunkan Al Qur'an yaitu pada malam Qadar.
Kedua, bulan tarawih dan tahajud.
Menjalani ibadah sunnah di bulan ramadhan menjadi istimewa, karena pahala Sunnah yang dikerjakan senilai ibadah wajib. MasyaAllah, peluang pahala yang bisa diraih bagi setiap umat muslim selama bulan ramadhan.
Ketiga, bulan pengampunan dosa.
Bagi setiap hamba, tidak ada yang tak luput dari dosa, momen Ramadhan adalah yang di tunggu. Memohon ampun atas segala kesalahan dan dosa yang telah dilakukan. Momen terbaik mengenadahkan tangan agar dosa diampuni.
Keempat, bulan kedermawanan dan kebaikan pada sesama. Karena pahala dilipatgandakan.
Kelima, bulan penuh keberkahan pintu-pintu surga terbuka, pintu-pintu neraka tertutup dan syetan dibelenggu.
Keenam, bulan yang di dalamnya terdapat Lailatul Qadar.
Kemudian, apa yang harus dipersiapkan dalam menyambut ramadhan ?
Pertama, bertaubat kepada Allah Subhanahu wa taala dengan sebenar-benarnya tobat.
Kedua, perbanyak bersyukur, agar nikmat tercurahkan.
Ketiga, mencari ilmu agama karena kewajiban bagi kaum muslim, hadir di majelis-majelis ilmu dalam rangka menambah tsaqofah dan pengetahuan.
Keempat, bersungguh- sungguh dalam menjalankan ibadah kepada Allah.
totalitas dan maksimal, memberikan ibadah yang terbaik kepada Allah.
Sudah seharusnya, sebulan penuh selama ramadhan, bulan penuh berkah ini, kita tingkatkan takarub kita kepada Allah Swt.
Ketika di bulan ramadhan kita telah ditempa, dengan melaksanakan ibadah yang baik, menjalani aturan ibadah dengan benar. Seharusnya mampu membawa perubahan ketika ramadhan telah usai. Tetap menjadi insan yang taat dalam menjalani perintah Tuhan.
Aamiin.
Ketika datangnya Ramadhan Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan Ramadan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan ramadhan dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apa pun.” (HR Nasa‘i dan Ahmad).
Maka umat Islam di seluruh penjuru dunia menyambut gembira bulan ramadan yang mulia, bulan yang istimewa, dan bulan yang penuh keberkahan,berlimpah pahala dan ampunan.
Aktivitas ibadah yang dilakukan dibulan ini, mensuasanakan ketaatan umat Islam dalam menjalani ibadah puasanya. Menjaga diri dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa, mendekatkan pada syariat untuk taat pada aturan TuhanNYA.
Momen kebersamaan dalam keluarga juga akan tercipta, saling menguatkan, dapat melahirkan sikap saling sayang dan menghormati di antara sesama anggota keluarga.
Jangan sampai ibadah di bulan ramadhan sama dengan tahun sebelumnya. Ketika menjalani rutinitas ibadah yang sama. Bukan hanya sholat, puasa, zakat dan ibadah umroh saja, akan tetapi semua perintah Allah bisa kita terapkan dan di jalankan di bulan ini dan bulan-bulan berikutnya.
Benar-benar harus mampu memanfaatkan waktu untuk menuntut ilmu, memenuhi akad atau muamalah lainnya, menghiasi diri kita dengan akhlak yang terpuji, hingga aktivitas dakwah dan menyeru diterapkannya syariat Islam.
Jangan sia-siakan selama Ramadan, kita punya kesempatan atau momen terbaik untuk berdakwah yang luas karena siapa pun pada bulan ini kondisi ruhiyah-nya sedang baik sehingga siap menerima nasihat dan kebaikan-kebaikan. Jangan sia-siakan untuk mengajak dan menebar kebaikan dengan dakwah.
Ramadan Mulia bisa menjalani ibadah puasa di bulan ini adalah sebuah kesempatan yang telah Allah berikan kepada kita untuk dapat memperbanyak amal kebaikan. Semua amal kebaikan apa pun bernilai pahala sehingga tidak boleh kita lewatkan.
Sudah seharusnya, dengan umur dan kesempatan yang tersisa. Jadikan ramadhan tahun ini menjadi ramadhan terbaik. Melakukan perubahan secara total dalam melakukan perubahan, baik perubahan diri sendiri, masyarakat dan lingkungan sekitar.
Saat suasana Ramadhan, ketika menjalankan ibadah, harusnya juga mampu membawa perubahan setelah bulan Ramadhan. Tentunya dapat totalitas dengan menjalankan perintah Allah dan meninggalkan segala apa yang dilarang, untuk taat pada SyariatNYA.
Ketaatan yang harus ada, dan tetap ada ketika ramadhan telah berakhir, ketika menjalani ibadah dan aktivitas keseharian agar senantiasa terikat pada aturan Allah. Agar menjadikan insan yang beriman dan bertakwa.
Wallahualam bishawab.
Penulis: Oki Ummu Kinan_Penggiat Literasi Kabupaten Siak- Prop. Riau
Editor :Esti Maulenni