Konser Blackpink dan Visi Khairu Ummah

Tidak Memiliki Visi terhadap Generasi
Patut kita ingat, kemunduran generasi muda muslim tersebut bukan terjadi semata karena sikap para remaja. Nyatanya, negara memang memfasilitasi terjadinya serangan gaya hidup asing. Dalam konser Blackpink, pemerintah memberikan dukungan penuh berupa izin digelarnya konser, izin menggunakan (menyewa) GBK, juga pengerahan lebih dari 1.000 personel pengamanan.
Namun, sikap berbeda ditunjukkan pemerintah pada para pemuda muslim yang berikhtiar mengkaji Islam. Mereka dicap teroris, radikal, dan aneka stigma lainnya. Kebijakan penguasa ini membuat publik bertanya-tanya, mengapa konser yang jelas-jelas membahayakan kepribadian generasi muda justru difasilitasi, sedangkan kegiatan dakwah Islam dicurigai dan dianggap berbahaya?
Tampak bahwa negara tidak memiliki visi dan misi pendidikan yang jelas terhadap generasi. Akibatnya, negara salah meletakkan prioritas dan kebijakannya justru menumbuhsuburkan praktik hedonisme. Serangan budaya dari luar diterima dan difasilitasi dengan biaya besar, sedangkan ikhtiar sebagian pihak memberi pemahaman yang benar pada generasi muda melalui dakwah amar makruf nahi mungkar justru dilarang dan dikriminalisasi.
Jika hal ini diteruskan, para remaja akan makin jauh dari Islam. Berbagai kerusakan generasi, seperti pergaulan bebas, aborsi, kenakalan remaja, kriminalitas, narkoba, dsb. akan makin parah. Jika demikian, bagaimana nasib negeri ini pada masa depan?
Islam Menyelamatkan Remaja
Islam memiliki visi pendidikan yang jelas, yaitu mewujudkan Khairul ummah (umat yang terbaik). Hal ini sebagaimana firman Allah Taala dalam QS Ali Imran: 110
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
Tujuan pendidikan Islam adalah mewujudkan generasi berkepribadian Islam, yaitu yang memiliki pola pikir dan pola jiwa Islam. Dasar pendidikan berupa akidah Islam. Sementara itu, materi ajar berupa tsaqafah Islam dan ilmu sains. Dengan demikian, hasilnya adalah individu yang bertakwa dan sekaligus unggul dalam iptek.
Khilafah akan menjadi junnah (perisai) yang melindungi generasi dari serangan pemikiran, tsaqafah, dan gaya hidup asing. Berbagai tayangan, konten, kegiatan, bacaan, dll. Yang mengusung gaya hidup tidak Islami akan dilarang sehingga tidak ada celah untuk melakukan pengrusakan.
Walhasil, remaja dalam Khilafah tidak akan terjebak dalam budaya hura-hura. Usia mereka produktif untuk melakukan kebaikan dan menyebarkannya. Dengan demikian, jadilah mereka generasi pembebas seperti para pendahulunya, yaitu Shalahuddin al-Ayyubi, Muhammad al-Fatih, dan lainnya. Insyaallah.
Wallahu'alam bishshawab
Bidan Esti Hitatami - Pegiat Dakwah
Read more info "Konser Blackpink dan Visi Khairu Ummah" on the next page :
Editor :Esti Maulenni