Kisah Inspirasi Shafiyyah Binti Abdul Muthalib

SIGAPNEWS.CO.ID - Begitu banyak kemuliaan dan keutamaan yang disandangnya. Barangkali kemuliaan tertinggi yang telah diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya –setelah nikmat Iman dan Islam– adalah kedudukannya sebagai bibi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang masuk Islam—menurut pendapat yang kuat. Di samping itu. Dia adalah ibunda Hawari (penolong) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, salah satu dari sepuluh orang yang dijamin masuk Surga.Ya Cukuplah semua itu sebagai kemuliaan bagi Shafiyyah.
Namun ternyata tidak hanya sampai di situ. Namanya dalam sejarah makin berkilau laksana permata yang ditimpa cahaya matahari setelah para sejarawan menggelarinya sebagai wanita pertama yang berhasil membunuh orang musyrik di perang khandak.
Ia terlahir dari keluarga terpandang dan disegani. Ayahnya adalah Abdul Muththalib, seorang pembesar Quraisy dan ibunya adalah Halah binti Wahab, bibi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari jalur ibu yang notabene juga dikenal sebagai keluarga terpandang. Pernikahannya yang pertama adalah dengan Al-Harits bin Harb bin Umaiyah, saudara Abu Sufyan pemimpin Bani Umaiyah. Setelah Al-Harits meninggal, saudara Ummul Mukminin Khadijah. Dan darinya terlahir Zubair dan Sa’ib.
Shafiyyah sosok ibu yang tangguh Pendidik Hebat.
Shafiyyah ibu tangguh tidak hanya memerankan sebagai sosok ibu, namun sekaligus sebagai sosok ayah bagi Zubair karena ditinggal syahid sejak kecil.
Beliau memberikan pendidikan yang keras kepada putranya, mengarungi hidup yang keras untuk memikul berbagai beban kehidupan.
Beliau melatih zubair berkuda, dibiarkan jatuh bangun bahkan tidak jarang dipukul, jika Zubair melakukan kesalahan.
Maka ketika ada komentar dari salah satu paman Zubair, menyatakan bahwa itu bukan pukulan wanita yang mendidik melainkan pukulan wanita yang marah. Shafiyyah pun menjawab "Kalau ada yang mengatakan bahwa aku membenci (Zubair), maka jelas dia bohong. Aku memukulnya agar dia matang dan bisa mengalahkan musuh serta membawa rampasan perang".
Benar apa yang dilakukan Shafiyyah ternyata terbukti. Zubair menjadi sosok yang kesatria dan pemberani, pejuang agama yang agung dan pembela baginda Rosulullah SAW.
Namun beliau juga adalah seorang penyair yang cerdas, ini menunjukkan bahwa beliau adalah seorang yang memilki hati lembut, walau secara fisik dan keberanian tak bisa di sepelehkan.
Maka belajar dari model pendidikan Shafiyyah.
1. Sosok ibu pendidik yang tangguh, tegas keras serta disiplin sangat dibutuhkan bagi pendidikan ibu masa kini. Mengingat kehidupan modern hari ini adalah kehidupan yang keras dan kejam karena berbagai masalah ditimbulkan oleh tatanan kehidupan yang jauh dari Islam.
2. Ketegasan, kekerasan dan kedisiplinan mendidik anak, merupakan bentuk kasih sayang orang tua. Dengan tujuan akan menghasilkan generasi yang siap menjaga kemuliaan Islam dan menjaga risalah baginda Rosulullah saw.
Maka terpenuhilah kebahagiaan orang tua, jika mampu memberikan rizki yang terbaik berupa pendidikan, ketangguhan dan kedisiplinan bagi anak - anak yang, sebagaimana dikabarkan Rosulullah SAW.
"Tercukupi kebutuhan fisik (sandang, pangan, papan, kesehatan (HR. Abu Hurairah : “jika engkau mengeluarkan uang diNarmu, satu di jalan Allah, satu untuk membebaskan seorang budak, satu sebagai amal kepada orang miskin, dan satu untuk keluarga dan anak-anakmu, maka dari yang paling berpahala adalah yang kamu berikan kepada anak-anakmu”)
Wallahu'alam.
Rita Hartati, S. Hum - Pendidik Tamgguh
Editor :Esti Maulenni