Maraknya Bullying Pada Anak, Salah Siapa?

SIGAPNEWS.CO.ID - Miris, kasus kriminal di negeri ini kini semakin menggila. Pelaku tak hanya menimpa remaja, tetapi juga anak-anak. Salah satunya adalah kasus bullying. Kasus seperti ini bukan hanya terjadi kali ini saja. Bullying, terkadang hanya berawal dari persoalan sepele dan tak masuk akal, hingga berujung pengeroyokan.
Seperti yang diberitakan oleh tribuntangerang.com pada Minggu, (21/05/2023), seorang anak laki-laki kelas dua SD di Sukabumi tewas, diduga dikeroyok kakak kelasnya. Korban bernama MHD, usia 9 tahun, warga Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. MHD sebelumnya kesakitan dan tidak mau berterus terang kepada keluarganya. Dokter meminta keluarga korban pura-pura keluar ruangan, padahal mereka hanya sembunyi di balik tirai. Sebelum Meninggal, bocah Kelas 2 SD ini, menyebut nama pelaku pengeroyokan terhadap dirinya. Korban sempat dirawat di rumah sakit namun tak tertolong.
Ironis, kejadian seperti ini bukan baru pertama kalinya, namun terus berulang. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar, kenapa perundungan dan pengeroyokan makin marak, bahkan perilaku anak-anak saat ini makin sadis seperti tidak ada empati terhadap sesamanya?
Sekulerisme penyebab bullying
Kasus bullying seakan sudah menjadi rutinitas sehari-hari bagi anak-anak sekolah, bahkan tak jarang memakan korban. Hal ini bisa bersumber dari kebiasaan masyarakat, tontonan, hingga kurikulum pendidikan yang hanya berorientasi pada nilai akademik. Sedangkan nilai-nilai agama yang mestinya ditanamkan, justru malah semakin jauh dari kehidupan, utamanya anak-anak. Hal ini dikarenakan sistem sekuler liberal, dimana agama sengaja dijauhkan dari kehidupan dan manusia diberikan kebebasan yang sebebas bebasnya. Akibatnya, anak-anak tumbuh dengan jiwa anti sosial, pemarah, egois dan miskin empati.
Ditambah lagi peran negara yang mandul dalam menghadapi lingkungan sosial remaja yang hedonis, serta lalai membatasi tontonan yang mengandung kekerasan. Akibatnya anak-anak pun terinspirasi melakukan kekerasan. Sehingga wajar saja kehidupan dunia anak-anak saat ini tidaklah sehat.
Islam Atasi Bullying
Islam adalah agama yang sempurna yang memiliki berbagai solusi, termasuk bullying. Islam memandang bahwa bullying adalah perbuatan dosa karena termasuk merendahkan, berperilaku jahat, dan sadis.
Keluarga merupakan benteng pertama untuk membentuk karakter sesuai syariat Islam. Orang tua harus menjadi teladan, baik dalam berkomunikasi dan bersikap. Karena tak jarang anak mencontoh perilaku bullying karena melihat adegan kekerasan dalam rumah tangga orang tuanya. Disamping itu tuntunan syariat Islam juga memerintahkan untuk melaksanakan asalingmar makruf nahi Munkar. Sehingga masyarakat akan memiliki kepekaan sosial untuk nasehat-menasehati. Maka dari itu insya Allah dapat mencegah perbuatan tercela. Karena masyarakat tidak boleh abai terhadap permasalahan disekitarnya.
Disamping itu, negara harus memberikan pendidikan yang berbasis Islam, kontrol keluarga dan masyarakat yang didukung oleh negara yang mengambil ideologi Islam secara totalitas. Pendidikan Islam, pastinya akan mencetak manusia yang beriman dan bertakwa, yang menjadikan standar kehidupan sesuai syariat Islam. Sehingga akan mencetak manusia yang berakhlak mulia. Karena manusia yang beriman hanya lahir dari sistem ideologi yang sohih yaitu Islam.
Sebagaimana Firma Allah dalam surat Al Hujarat ayat 11:
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim".
Maka, untuk membentuk karakter masyarakat yang beriman dan berakhlak mulia, negara harus menerapkan sistem yang sohih, yakni sistem Islam secara totalitas. Karena hanya Islamlah satu-satunya sistem yang memiliki aturan yang sempurna yang berlandaskan pada Al Qur'an dan Sunnah.
Wallahu'alam bishowwab
Editor :Esti Maulenni