Rasisme Dan Diskriminasi Terhadap Islam Akibat Paham Sekulerisme Demokrasi

SIGAPNEWS.CO.ID - Polisi Prancis menangkap 1.311 orang di seluruh negeri saat demonstrasi brutal atas kematian seorang remaja berlanjut hingga malam ke empat. Data itu dirilis Kementerian Dalam Negeri, Sabtu (1/7/2023).
Sekitar 4.500 polisi yang didukung kendaraan lapis baja dikerahkan untuk meredakan serangkaian protes. Masyarakat membakar tempat sampah dan mobil serta merusak bangunan.
Menurut kementerian, dalam semalam, ada 79 petugas keamanan, termasuk polisi, yang terluka. Kerusuhan itu dipicu setelah pemuda berusia 17 tahun keturunan Afrika Utara, Nahel M, ditembak dari jarak dekat oleh seorang polisi pada Selasa (27/6/2023) di daerah pinggiran Nanterre, Paris.
Polisi tersebut menghadapi investigasi formal dan sudah ditahan. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan keprihatinannya atas penembakan brutal oleh polisi dan meminta Prancis agar menangani "isu rasisme dan diskriminasi yang mendalam" di lembaga penegakan hukum mereka. Republika.co.id.
Rasisme dan diskriminasi terhadap agama dan warna kulit pasti akan terus terjadi di dalam peradaban kapitalis sekuler seperti saat ini. Di AS yang katanya menjunjung tinggi hak asasi, memuja demokrasi pun masih terjadi rasisme yang dilakukan oleh orang orang yang berkulit putih terhadap orang orang yang berkulit hitam.
Islam sebagai agama minoritas di Prancis selalu mengalami diskriminasi misalnya seorang muslim tidak boleh sholat di sekolah. Padahal mereka menyerukan kepada dunia tentang kebebasan beragama dan perdamaian, tapi disisi lain mereka menciptakan permusuhan dan kebencian terhadap islam dan mengadu domba umat islam.
Pembakaran terhadap al qur'an juga terjadi di Swedia setiap tahun. Oleh karenanya kebencian terhadap islam sebenarnya diciptakan sendiri oleh peradaban barat yang mengemban pemikiran sekulerisme, hedonisme, liberalisme dan hak asasi manusia yang mereka gaungkan di negeri negeri muslim di seluruh dunia dan menyebabkan kerusakan masyarakat dan alam semesta.
Islam datang dengan syariahnya yang sempurna, ajaran islam dan hukum hukum syariahnya mampu mempersaudarakan manusia yang berbeda warna kulit, berbeda bahasa dan suku bangsa. Di masa kekuasaan islam, terjadi pernikahan antara suku bahkan antara bangsa. Misalnya bangsa arab dengan bangsa melayu. Bahkan antara bangsa cina dengan bangsa indonesia dan sebagainya yang semakin memperkuat persaudaraan antara sesama muslim.
Pelaksanaa.Ibadah haji di Mekkah menunjukkan bahwa islam tidak membeda bedakan suku bangsa, bahasa dan warn kulit. Setiap muslim bisa datang ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.
Islam juga sangat toleran terhadap pemeluk agama lain. Setiap orang bebas memeluk agama yang diyakininya tanpa ada paksaan sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah Ayat 256-257
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 256.
Allah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” 257
Read more info "Rasisme Dan Diskriminasi Terhadap Islam Akibat Paham Sekulerisme Demokrasi" on the next page :
Editor :Esti Maulenni