Tidak Kehilangan Arah, Meskipun Hidup Dalam Fatamorgana

SIGAPNEWS.CO.ID - Kebebasan berpendapat, salah satu pengokoh dalam sistem demokrasi. Yang mana rakyat diberikan kebebasan untuk menyatakan pendapatnya yang tidak dibatasi dengan ketentuan fitrahnya. Manusia sebagai mahluk Allah yang tidak mempunyai wewenang untuk menentukan hukum bagi dirinya maupun bagi yang lainnya, sehingga yang muncul hawa nafsu yang berlindung didalam hak asasi manusia. Justru dapat menyebabkan bermunculannya pendapat-pendapat yang menjadikan kebingungan dimana-mana. Mana yang akan dipegang, dan mana yang akan didengar.
Namun cahaya tidak bisa dibendung cahayanya akan masuk sampai kecelah-celah yang tidak terjangkau. Cahayanya akan terpancar kemana mana menghancurkan fatamorgana yang seolah nampak namun penuh kebohongan.
Islam bagaikan cahaya yang akan menerangi memberikan petunjuk Allah SWT berfirman dalam QS fusilat ayat 33 :
Terjemahan: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?”
Tafsir Jalalain: (Siapakah yang lebih baik perkataannya) maksudnya, tiada seorang pun yang lebih baik perkataannya (daripada seorang yang menyeru kepada Allah) yakni mentauhidkan-Nya (mengerjakan amal yang saleh dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?”).
Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: (“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah.”) yakni menyeru para hamba Allah kepada-Nya. (“Dan mengerjakan amal yang shalih dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.’”) artinya dia sendiri menjalankan apa yang dikatakannya, maka manfaaatnya untuk dirinya sendiri dan orang lain.
Dari ke dua Tafsir dari ayat tersebut, diketahui siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah yaitu menyeru para hamba kepada Allah untuk mentauhidkan Allah.
Menyeru mentauhidkan Allah yakni menyeru kepada Allah sebagai satu satunya yang wajib disembah dan beribadah sesuai dengan misi penciptaan manusia di dalam QS adzariyat 56 yang artinya : " Dan Aku tidak menciptakan zin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku."
Read more info "Tidak Kehilangan Arah, Meskipun Hidup Dalam Fatamorgana" on the next page :
Editor :Esti Maulenni