May Day Fiesta Buruh Tuntut Kesejahteraan

SIGAPNEWS.CO.ID - May day merupakan momen yang selalu identik dengan aksi buruh turun ke jalan, menyuarakan aspirasi, untuk menuntut hak-hak dengan segala hiruk-pikuk, demi mendapatkan keadilan dan kesejahteraan hidupnya. Dalam memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei atau disebut May day, sejumlah elemen buruh melakukan long march, menuju Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Sabtu (14/5/22) lalu.
May day fiesta ini digelar oleh sejumlah partai buruh, di antaranya Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), dan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI).
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Said Iqbal, mengatakan bahwa, May day fiesta kali ini dihadiri sekitar 50.000 orang. Dalam aksinya, massa buruh menyuarakan 17 tuntutan. Beberapa di antaranya menolak upah murah, Omnibus Law UU Cipta Kerja, menghapus sistem Outsourcing, menurunkan harga bahan pokok, dan kenaikan PPN.
Berbagai aspirasi pada May day tahun ini, tidak beranjak dari tuntutan-tuntutan sebelumnya, yakni berkisar tentang hak-hak pekerja atau buruh, untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan adil, dalam hubungan kerja yang mereka bangun dengan para pengusaha.
Meskipun sudah disahkan, penolakan UU Cipta Kerja dipandang oleh kaum buruh, sebagai harga mati dan sangat beralasan. Dikarenakan UU tersebut sangat merugikan dan mengeksploitasi kaum buruh.
Alih-alih menarik investasi masuk ke Indonesia dan untuk mengakomodasi aspirasi kaum buruh, justru mereka yang dijadikan korban, demi kepentingan para pengusaha.
Berbagai penolakan UU yang telah mereka perjuangkan sebelumnya, seakan kandas di tengah jalan. Malah justru makin banyak pasal yang mencederai hak-hak kaum buruh, seperti masalah upah buruh yang semakin ditekan, dengan adanya penghapusan upah minimum, sistem Outsourcing, berkurangnya hak cuti, dan sebagainya.
Apabila dalam hal pengupahan kaum buruh semakin ditekan, maka akan rentan mengalami PHK, bahkan mudah masuk ke dalam jurang kemiskinan.
Read more info "May Day Fiesta Buruh Tuntut Kesejahteraan" on the next page :
Editor :Esti Maulenni