Anak Indonesia Antara Asa dan Realita

Berbagai fenomena aksi perundungan, kekerasan, kenakalan remaja saat ini, bukanlah terjadi secara tiba-tiba ada dengan sendirinya. Bahkan pergaulan di antara anak-anak remaja sangat jauh dari aturan Islam, tetapi ini terjadi akibat dari sistem sekuler liberalisme yang tengah mengakar di negeri ini.
Dicampakkannya agama dari kehidupan, bahkan dihilangkan bertahap dalam pendidikan, membuat generasi saat ini seakan kehilangan jati dirinya, serta tidak adanya rasa takut kepada Allah Swt, Dzat Sang Maha Mengawasi, juga semakin miskin rasa tanggung jawab.
Dalam sistem sekuler liberalisme, membuat kemaksiatan semakin merajalela, hingga meracuni masyarakat. Mengakibatkan remaja saat ini, tidak paham akan identitas agamanya sendiri, rendahnya keimanan dan ketakwaan di dadanya, sehingga bebas melakukan apapun, tanpa memikirkan halal dan haram.
Bahkan saat ini Islam hanya dijadikan sebagai agama ritual saja, dan tidak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya. Selain lemahnya sistem sanksi yang diberikan kepada pelaku, sehingga tidak mampu memberikan efek jera.
Ditambah dengan media saat ini yang serba bebas, sehingga adegan kekerasan, kebebasan, akan mudah diakses, bahkan oleh anak-anak.
Begitu miris melihat kondisi anak-anak atau remaja saat ini, sejatinya pemuda sebagai penerus dan penggerak perubahan, namun kini menjadi generasi yang bermoral rusak, hal tersebut merupakan penyebab merebaknya kasus kekerasan, perundangan, dan kemaksiatan lainnya.
Terbuka lebarnya berbagai informasi saat ini, pembelajaran buruk dan kurang mendidik, seperti tontonan, permainan penuh kekerasan, dan inspirasi kebebasan para idola remaja, merupakan buah produk sistem sekuler liberal, yang diaplikasikan dalam bermedia sosial.
Read more info "Anak Indonesia Antara Asa dan Realita" on the next page :
Editor :Esti Maulenni