Anak Sebagai Korban dan Pelaku Kejahatan Seksual?

Sehingga peran ibu yang seharusnya menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya itu tidak dapat berjalan secara optimal, bahkan tidak berfungsi sama sekali. Apalagi dengan adanya media literasi digital yang dapat membawa pengaruh buruk, sampai-sampai hampir tidak ada pendampingan dari orang tua. Dan juga diperparah dengan sistem pendidikan saat ini, membuat keterikatan pada aturan agama semakin longgar.
Dari sini kita bisa menilai, kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur ini, merupakan suatu bukti yang nyata, bahwa rusaknya pendidikan generasi disebabkan oleh tata kehidupan negara yang menerapkan sistem sekularisme kapitalisme yaitu memisahkan agama dari kehidupan.
Islam satu-satunya solusi
Sejatinya, semua ini tidak akan terjadi apabila bangsa dan negara menerapkan aturan Allah SWT untuk dijadikan sebagai asas dalam kehidupan. Dimana akidah Islam menjadi benteng setiap individu untuk selalu terikat pada aturan Allah SWT dan juga akan menjadi panduan bagi penguasa dalam membuat kebijakan dan aturan.
Islam satu-satunya solusi yang paripurna. Karena Islam dapat menjadikan penguasa menyadari akan tanggung jawabnya secara penuh kelak di akhirat. Ia akan berusaha mewujudkan kesejahteraan dalam pemenuhan kebutuhan rakyatnya dengan baik dan menjalankan peran setiap manusia sesuai dengan kodratnya masing-masing.
Islam juga dapat membuat penguasa selalu menjaga pemikiran masyarakatnya agar bersih, mulia, dan dipenuhi dengan semangat dalam melakukan kebaikan dan menjauhkan diri dari kemaksiatan serta kemungkaran. Penjagaan di segala bidang, memfilter perkembangan teknologi. Bahkan, hidup manusia menjadi lebih mudah berkembang karena teknologi.
Kesemua itu hanya akan terwujud ketika negara menerapkan sistem Islam secara kaffah di dalam segala aspek kehidupan. Sehingga, menjadi umat yang memiliki kepribadian Islam yang mulia, hidup sejahtera, dan teknologi yang maju. Inilah yang seharusnya kita wujudkan kembali.
Wallahu'alam Bishawab
Read more info "Anak Sebagai Korban dan Pelaku Kejahatan Seksual?" on the next page :
Editor :Esti Maulenni