Kontroversi Antara Sepakbola, Piala Dunia, dan Pembelaan Terhadap Palestina

Bahkan hingga kini Palestina masih terus dijajah tanpa ampun oleh negara tersebut. Kekejaman dan kezaliman yang dilakukan oleh negara tersebut kian menguat di bulan suci Ramadan saat ini. Berbagai ultimatum dari negeri-negeri muslim tak pernah dipedulikannya. Tetap arogan dan sombong untuk tetap menghancurkan negeri para nabi tersebut.
Ada Apa di Balik Piala Dunia?
Persoalan sepak bola sangat erat hubungannya dengan organisasi dunia. Piala Dunia sesungguhnya merupakan ajang kepentingan para kapitalis dalam meraup pundi-pundi keuntungan dari penyelenggaraan ajang bergengsi tersebut. Merchandise, klub-klub bergengsi pun turut andil belum lagi bagi tuan rumah penyelenggara harus siap menyediakan berbagai ajang kemaksiatan seperti hotel, perjudian, klub-klub malam yang biasanya digunakan untuk para pemain sepak bola di saat rehat. Hal ini tentu tidak sedikit cuan masuk ke dalam kantong para kapitalis. Tak heran jika kemudian ajang ini terus diselenggarakan dan bagi yang tidak sesuai kepentingan maka akan di-banned ataupun dikeluarkan dari keorganisasian olahraga tersebut.
Islam, Olahraga, dan Palestina
Islam memang tidak melarang yang bernama olahraga, tetapi persoalannya jika menghancurkan saudaranya sendiri tentu tidak ada kata toleransi. Israel yang merupakan negara penjajah telah membumihanguskan Palestina. Kezaliman negara tersebut tak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata. Kesedihan yang dialami oleh saudara-saudara kita tak sebanding dengan pembatalan Piala Dunia. Penderitaan dan mengalirnya darah-darah suci demi mempertahankan harga diri serta tanah suci para nabi tersebut tak akan mampu ditebus oleh hal apa pun.
Bagi seorang muslim tentu pembelaan terhadap mereka bukan hanya sekadar menolak timnas Israel, tetapi harus ada aksi konkret agar kezaliman negara arogan tersebut tidak berkutik lagi. Karena Palestina adalah saudara kita yang layak untuk dibela sampai kapan pun. Sebagaimana disebutkan dalam hadis yakni,
Rasulullah Saw. bersabda: "Dari Ibnu Syihab bahwa Salim mengabarkannya bahwa Abdullah bin Umar RA mengabarkannya bahwa Rasulullah Saw. bersabda: "Muslim itu adalah saudara muslim yang lain, jangan berbuat aniaya dan jangan membiarkannya melakukan aniaya."
Dari hadis tersebut tak layak mengaku muslim jika saudaranya menderita kita mendiamkan begitu saja. Harus ada tindakan konkret dalam membantu mereka saudara kita di Palestina. Bukan dengan sistem demokrasi, tetapi dengan Islam kafah yang akan mengembalikan izah kaum muslim Palestina khususnya, umumnya umat Islam di dunia.
Wallahualam bissawab.
Heni ummufaiz - Ibu Pemerhati Umat
Read more info "Kontroversi Antara Sepakbola, Piala Dunia, dan Pembelaan Terhadap Palestina" on the next page :
Editor :Esti Maulenni