Negara Tidak Tegas, Penistaan Agama Semakin Luas

SIGAPNEWS.CO.ID - Miris, terulang kembali penistaan agama
Sungguh memprihatinkan negeri dengan mayoritas penduduknya muslim, ternyata di negeri tercinta kita terlalu sering mendapatkan penistaan terhadap agama Islam.
Dikutip dari Republika.co.id pada tanggal 29 April 2023 warga negara asing asal Australia membentak dan meludahi imam Masjid Al Muhajir Basri Anwar di kompleks Margahayu Raya di Kota Bandung, pasalnya ia terganggu dengan suara murratal yang berasal dari masjid tersebut.
Di tempat lainnya penistaan juga terjadi lagi, dikutip dari CNN Indonesia.com pada tanggal 29 April 2023, seorang selebgram Lina Mukherjee ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama karena memakan babi dengan membaca basmalah.
Mengapa penistaan agama selalu terjadi berulang kali?
Menyedihkan sekali, dengan adanya kasus penistaan agama saat ini. Kejadian ini bukanlah kejadian yang pertama kalinya. Sebelumnya didapatkan kasus penistaan agama dengan adanya karikatur Nabi Muhammad Saw. kasus pembakaran Al-Qur'an, pelarangan jilbab, dan kasus penistaan yang lainnya.
Sungguh menyedihkan rasanya dengan mayoritas penduduk muslim, kasus penistaan terjadi berulang-ulang. Pertanyaannya adalah mengapa kasus penistaan agama terus berulang?
Pertama, dapat disebabkan karena negara tidak melakukan hukuman tegas bagi pelaku penista agama. Hal ini dianggap sesuatu yang biasa dan tidak melanggar aturan agama, bahkan bagi si pelaku melakukan penisnataan bukan hal yang tabu, terlebih tidak ada hukuman yang tegas dan membuat si pelaku menjadi jera.
Kedua, adanya sistem sekuler di mana urusan agama menjadi urusan pribadi saja, bukan menjadi pengatur urusan kehidupan masyarakat, sehingga saat terjadi kasus penistaan agama hal ini tidak membuat jera si pelaku penistaan.
Ketiga, hak kebebasan yang sangat dijunjung tinggi, salah satunya yaitu kebebasan bertingkah laku sehingga para pelaku penistaan merasa tak bersalah karena ia merasa terlindungi dengan adanya hak kebebasan bertingkah laku, mereka dengan bebas melakukan apa saja, padahal sangat jelas hal itu merupakan sebuah tindakan yang dilarang dalam Islam.
Negara Islam salah satu pilar penjaga kemuliaan agama
Islam merupakan agama paripurna, yang memiliki aturan dalam kehidupan masyarakat. Di dalam Islam, agama bukan hanya menjadi urusan individu (privat) saja, tetapi Islam juga memiliki aturan di tengah-tengah masyarakat yang dapat menjaga harkat, martabat, jiwa kaum muslimin. Bahkan Islam sangat menjaga nilai-nilai agama di tengah-tengah masyarakat.
Islam menjadi standar perbuatan seorang muslim, yang terlihat dari keimanan muslim itu sendiri. Islam juga dapat terlihat dari masyarakat islam, di mana adanya perasaan benci dan suka karena Allah Swt., serta memiliki pola pikir yang sama yaitu merindukan islam ditegakkan.
Peranan individu, masyarakat, juga negara Islam memiliki urgensi tinggi, sehingga segala tujuan akan teraplikasikan dengan baik. Salah satu peranan negara dalam menerapkan Islam yaitu mewujudkan aturan Islam di tengah-tengah masyarakat.
Negara menjadi salah satu pilar penjaga kemuliaan agama. Negara dapat memberikan sanksi yang sangat tegas bagi pelaku penistaan agama, sehingga kemuliaan agama akan tetap terjaga, dan tidak terjadi kembali kasus penistaan agama.
Wallahualam bissawab.
Endah Dwianti, S.E., CA., M.Ak. - Pengusaha
Editor :Esti Maulenni